Senin, 14 Juni 2010

Pembantu Baruku ~ part 16

"Shilla??" tanya rio kaget, tiba-tiba aj shilla muncul lagi di hadapannya.
"Rio.... Aku kangen bnget sama kamu...." kata shilla histeris dan memeluk rio semakin kencang.
"Aaargh.... Shil, lepasin gue..!" kata rio meronta-ronta, tangan kirinya terasa agak sakit karna shilla memeluknya kencang.
"Apaan sih yo... Aku kan kangen...." kata shilla terus memeluk rio. Kayanya shilla nggak nyadar kalau tangan kiri cowok yg dipeluknya itu dibalut lembaran-lembaran perban.
"Shill, lepas... Tangan gue woii!!" kata rio agak keras sehingga shilla melepaskan pelukannya.
"Kamu nggak suka aku peluk yo??" tanya shilla heran.
"Tangan gue shilla... Lo mau bikin tangan gue patah apa??!" kata rio sambil memegangi tangannya.
"Yo, nggak papa kan??" tanya ify cemas liat rio megangin tangannya.
"Kak rio... Tangan loe nggak papa kan?? Jangan bilang klo kayanya loe nggak jadi sembuh 2 minggu lagi.." tanya ozy ikutan. Rio nggak menjawab, sibuk dengan tangannya. Shilla mengangkat alis heran.
"Yo??" tanya ify lagi dengan nada lebih cemas dari yg tadi.
"Nggak papa kok fy, zy, tadi rada sakit doang. jadi kok gue sembuhnya.." jawab rio sambil tersenyum ketir. Shilla memperhatikan rio. Tatapannya berhenti di tangan kiri rio.
"Yo, tngan kamu kenapa??" tanya shilla smbil nunjuk tangan rio.
"Eh, ini, nggak papa kok shil. Tulang tangan gue retak karna jatuh dari tangga. kata dokter, 2 minggu lagi juga sembuh" jawab rio.
"Kok bisa sih...??" tanya shilla masih heran. Ify melirik rio.
"Emm.. Gue nggak hati-hati shil, trus jatoh deh.." jawab rio bhong. Shilla hanya meng OO kan mulutnya. Lalu shilla melirik ozy. Lalu tersenyum dan mendekati ozy.
"Ozy.. kakak juga kangen deh sama kamu.. Makin ganteng aja.." kata shilla sambil ngacak-ngacak rambut ozy. Ozy membalas dengan tersenyum kecut.
"Gue nggak kangn tuh sama elo.. Kangen sih boleh aja, tapi rambut gue jangan loe acak.." rutuk ozy dalam hati.
Sekarang shilla menatap ify heran dengan memiringkan kepalanya. Ify menatap rio dengan tatapan, 'siapa??'
"Shill, kenalin ini ify.. Fy, kenalin juga, dia shilla.." kata rio sambil nunjuk ify yg di sebelahnya yg mengeti akan tatapan ify.
"Ify..." kata ify sambil tersenyum manis dan mengulurkan tangan ify. Shilla membalas uluran tangan ify lalu ikut tersenyum.
"Aku shilla.." kata shilla. Lalu kmbali memperhatikan rio.
"Eh yo.. Kamu sekolah di sma nusantara kan?? Aku juga pindah ke sana lo.. Klo nggak salah kelas aku XII IPA 2" kata shilla.
"Kelas loe tepat di sebelah kelas gue tuh shil" tanggap rio males.
"Yah... Nggak sekelas sama kamu dong.." kata shilla dengan nada kecewa. Rio hanya mengangkat bahu. Shilla diam. reaksi rio barusan terasa aneh olehnya.
"Rio..kamu nggak suka ya, aku balik ke jakarta?? Padahal aku balik lagi karna kamu loe yo.." kata shilla lirih. Ify mengangkat alisnya.
"Sebenarnya mereka ada hubungan apa sih??" batin ify heran.
"Suka kok shil, tapi gue lagi capek sekarang. Zy, anterin gue ke kamar dong, pala gue makin pusing nih.." kata rio. Ozy mengangguk, lalu mengiri langkah kakaknya ke kamar.

Kamar rio...
"Kak, kok dia bisa balik sih?? Gue nggak suka.." kata ozy sambil menghempaskan tubuhnya di kasur rio.
"Tau ah zy.. Pusing gue mikirinnya.." jawab rio ogah dan tiduran di kasurnya.
"Dulu dia pergi seenaknya, sekarang waktu loe udah ada pengganti dia, main balik aja tu orang" kata ozy. Rio menghela nafas panjang.
"Nggak usah di bahas zy, gue capek" kata rio. Lalu menutup matanya, mencoba terlelap.
Ozy memandang kakaknya itu dengan tatapan yg sulit diartikan. Lalu ozy mendesah dan ikut tidur di sebelah kakaknya.

Sementara itu di ruang tengah umah rio..
"Emm.. Shil, loe punya hubungan apa sama rio??" tanya ify memecah keheningan di antara mereka.
"Sebelumnya aku tanya dulu sama kamu.. Kamu pacarnya rio??" jawab dan tanya shilla. Ify menggeleng. Lalu shilla tersenyum. Ify membalas senyum shilla dengan tatapan bertanya.
"Jadi gini fy, aku sama rio sesekolah waktu smp" kata shilla memulai ceritanya.
"Karna satu kelas, aku sama rio akrab banget. Kami sering banget main sama-sama.Tapi waktu naik kelas 9, aku harus pindah ke manado. Dan tepat saat aku mau pidah, kira-kira 2 hari sebelumnya. Rio nembak aku." lanjut shilla.
Seiring cerita shilla, dada ify terasa sesak. Dan semakin sesak saat shilla menyelesaikan kalimat terakhirnya. Ify merasa sakit di hatinya. Sambil terus menahan sesak di dada dan sakit di hatinya, ify bertanya, "trus?"
"Aku terima rio karna aku juga sayang dia. Kami hanya bisa pacaran 2 hari karna kepindahan aku itu. Tapi aku ngelakuin kesalahan fy, aku nggak pamit sama rio sebelum pergi, dan mungkin itu penyebab rio nggak suka sama kedatangan aku sekarang." lanjut shilla. Perlahan butiran air mata mengalir membentuk sungai kecil di kedua pipinya.
Ify mendengarkan shilla dengan baik, sambil menahan sakit di hati dan butiran air yg sama yg sedang mengalir di pipi shilla saat ini. Walau pun itu masa lalu rio, tapi ify nggak bisa menahan rasa cemburunya.
"Kenapa loe nggak pamit??" tanya ify lirih.
"Aku nggak bisa fy. Aku nggak kuat, apalagi saat melihat rio. saat melihat rio trsenyum, tertawa, dan saat rio memberikan perhatiannya ke aku. Aku nggak mau kehilangan senyum, tawa, dan perhatiannya itu. Dan sekarang aku beruntung, karna papa mutusin buat balik lagi ke sini. Aku senang bisa ketemu sama rio lagi.Tapi ternyata rio nggak nerima aku lagi fy.." kata shilla. Air mata semakin deras mengalir di kedua pelupuk matanya.
"Rio mungkin kaget karna loe balik lagi shil, dia cuma butuh waktu.." kata ify. Dalam hati ify merutuki perkataannya barusan. Kenapa dia menyemangati perempuan yg jelas-jelas adalah rivalnya saat ini. Harusnya dia menyemangati dirinya sendiri. Rutuk ify dalam hati.
Shilla tersenyum, "Makasih ya fy.. Aku senang punya teman kaya kamu. Rio juga pasti senang ya punya teman sebaik kamu.." kata shilla sambil tersenyum dan menghapus air matanya.
"Teman..?? Ya, gue cuma temannya rio.." batin ify. Lalu ify membalas senyum shilla, dan menepuk pundak shilla, seolah-olah menyuruh gadis itu bersabar.
"Thanks ya fy.. Fy, sebaiknya aku pulang dulu ya.. Mungkin rio masih belum mau ketemu aku..." kata shilla sambil senyum lalu bangkit dari duduknya.
"Bisa sendiri shil??" tanya ify dan ikut berdiri. Shilla mengangguk.
"aku pamit dulu ya fy.. Bilangin sama rio dan ozy ya.." kata shilla lalu berjalan ke arah pintu depan rumah rio. Ify mengiringi langkah gadis itu.
Setelah shilla menaiki mobilnya dan pergi, perlahan air hangat yg dari tadi ditahan ify mengalir pelan. Ditutupnya pintu umah rio itu, lalu dengan langkah gontai, ify berjalan ke atas menuju kamar rio sambil menghapus air matanya.
Ify membuka pintu itu pelan dan ditemuinya rio dan ozy yg sedang tidur. Ditatapnya wajah rio dalam, dn perlahan air matanya kembali mengalir.
"Kenapa rasanya sesakit ini ya yo.." bisik ify pelan.
                                                                             ****

Rio terbangun dari tidurnya. Entah mengapa kepalanya terasa semakin berat. Rio mencoba bangun, tapi dia nggak punya tenaga sama sekali. Rio bingung sendiri sama keada_annya. Rio lalu memutar kepalanya ke sebelah kiri.
"Zy.." panggilnya lemah. Tapi ozy nggak mendengar panggilan rio. Dia tetap terlelap dalam tidurnya.
Rio menghela nafas, merutuki adiknya yg masih melanjutkan acara tidur siangnya itu.
"Fy....." panggil rio. Suaranya terdengar serak.
"Fy....." panggilnya lagi. Tapi nggak ada yg menjawab.
Rio kembali merutuki pembantunya itu.
"Kemana sih si ify??" batin rio. Kepalanya terasa semakin berat sekarang. Rio mengayunkan tangannya ke keningnya.
"Gila!! Panas banget..." batin rio kaget dengan suhu tubuhnya sendiri.
"Zy....." panggil rio. tapi ozy tetep nggak menjawab.
"Ozy.. Pliss bangun..." panggil rio lagi. Tapi ozy tetep diam. Rio mendesah pelan. Rio merasa semakin capek.
Lalu rio meraih hpnya yg terletak di atas lemari kecil sebelah kasurnya. Rio mencari nama ify di phonebook hpnya.
Setelah ketemu, rio menekan tombol call.
"Halo.. Yo, deket doang kok pake acara telpon segala.." kata ify langsung nyerocos begitu mengangkat telpon dari rio.
"Fy, ke atas sekarang, cepetan.." kata rio lemah lalu memutuskan panggilannya.
Ify yg lagi duduk-duduk di bawah memandang hpnya. Tanpa pikir panjang ify segera ke atas. Mengingat suara rio yg terdengar lemah saat menelponnya tadi.
"Apaan yo?? tanya ify langsung begitu membuka pintu kamar rio. Rio nggak menjawab, hanya melambaikan tangannya ke ify memberikan isyarat agar ify menghampirinya.
Ify kaget melihat rio yg pucet banget dan memegangi kepalanya.
"Yo.. Kenapa?? Loe masih sakit?? Masih pusing??" tanya ify cemas. Rio nggak menjawab, nafasnya terasa agak sesak.
"Yo??" tanya ify cemas. Ify memeriksa kening rio.
"Yo, panas banget.. Loe masih sakit ya??" tanya ify cemas. Rio menggeleng.
"Kayanya loe harus di bawa ke RS deh yo.." kata ify.
"Nggak usah fy. Gue cuma butuh istirahat. Gue udah biasa kaya gini, walau pun tumben sampe kaya gini.." kata rio lemah.
"Gue nggak yakin loe cuma butuh istirahat yo.. Ke RS aja ya.." bujuk ify.
"Nggak.. Fy, gue laper, loe udah masak blom??" jawab dan tanya rio.
"Udah, gue masak sup.. Mau makan sekarang yo??" jawab dan tanya ify balik.
"Iya.. Tapi sebelumnya bantuin gue duduk ya... Lemes banget gue sekarang" kata rio sambil tersenyum kecut. Ify membalas senyum rio, lalu membatu rio duduk dan sanderan.
"Tnggu bentar ya yo.." kata ify lalu keluar dari kamar rio dan menuju dapur.
Setelah ify menghilang dari kamarnya, rio kembali memeriksa keningnya.
"Tumen gue bisa sampe kaya gini?? Lemes banget lagi. Badan gue juga panas banget. Kenapa ya??" tanya rio heran dalam hati.
"Kak.." panggil ozy tiba-tiba.
"Eh, zy, udah bangun??" kata rio sambil tersenyum ke adiknya itu.
"Loe ngapain melamun gitu kak?? Muka loe juga pucat. Masih sakit ya??" tanya ozy.
"Iya zy, masih pusing gue.." jawab rio.
"Tumben deh kak, biasanya klo lagi sakit kepala, tinggal di kasih obat, tidur, nantinya langsung seger deh.." kata ozy heran sambil ikutan duduk dan sanderan di sebelah rio.
"Gue juga bingung zy, tpi cuek aja deh.. Mungkin gue emang lagi nggak sehat sekarang" jawab rio.
"Kak, sorry ya klo gue nggak suka gue omongin ini.. Gue mau tau, loe seneng nggak sih dengan baliknya si shilla itu ke sini.. Loe masih punya rasa ke dia kak??" tanya ozy. Rio menatap ozy sebentar, lalu menatap langit-langit kamarnya.
"Dulu, gue sayang bnget sama shilla, gue cinta sama dia. Tapi gue juga kecewa banget sama dia, gue nggak terima dia pergi tanpa pamit gitu. Gue ngerasa sakiiit banget saat itu. Gue nggak terima dia ninggalin gue gitu aja, gue marah banget sama dia. Tapi gue nggak bisa pungkiri kalo gue masih sayang sama dia dan gue terus nunggu dia. Tapi dia nggak pernah balik, dan nggak ppernah ngasih gue kabar. Seiring waktu gue akhirnya bisa lupain dia, dan begitu juga hati gue, hati gue juga bisa lupain dia. dan akhirya gue ketemu ify. Dan ify berhasil menggantiin posisi shilla di hati gue, dan bahkan rasa gue ke ify jauh ngalahin rasa gue ke shilla dulu. Dan sekarang dia muncul lagi gitu aja, dan gue nggak suka itu. Gue nggak suka dengan kdatangannya barusan. kalo gue bisa ngusir dia, gue akan usir dia zy..." jelas rio panjang lebar. Ozy mengangguk mengerti.
"Gue lega dengar jawaban loe kak.." kata ozy sambil tersenyum senang.
"Eh zy, loe udah bangun?? Mau ikut makan juga??" tanya ify yg tiba-tiba aja nongol.
"Loh fy?? Sejak kapan loe di sini??" tanya rio kaget dan cemas obrolannya dengan ozy barusan didengar ify.
"Baru aja gue masuk. Loe nggak dengar gue buka pintu barusan??" tanya ify heran. Melihat wajah heran ify, rio lega.
"Nggak, cuma kaget doang?" kata rio sambil snyum.
"Masak apa kak?? Enak nggak??" tanya ozy.
"Sup. Pasti enak.." jawab ify PD sambil naro nampan di atas lemari kecil di sebelah kasur rio.
"Nih yo.. Masih anget, perlu gue suapin nggak??" tanya ify.
"Boleh deh.." jawab rio sambil tersenyum senang.
"Kak, gue juga dong.." kata ozy.
"Bentar zy, selesai_in rio makan dulu." jawab ify sambil nyuapin rio.
"Enak nggak yo??" tanya ify ke rio. Rio mengangguk lalu membuka mulutnya lagi.
"Tuh kan enak zy." kata ify sambil nyuapin rio sesendok lagi.
Akhirnya ozy cuma bisa nontonin acara rio makan malam dengan di suapin ify dan berasaan berbunga-bunga di hati rio.
Entah mengapa rio bisa melupakan rasa sakit di kepalanya dengan keberadaan ify di sebelahnya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sampai sini dulu ya......Thanks banget udah baca...
Keep coment ya....^^
Maaf klo ada kesalahan ketik..

by: alya

Pembantu Baruku ~ part 15

"Zy, loe di rumah dulu aja ya... Gue ke RS nya sama ify aja.." pamit rio sebelum berangkat ke RS. Setelah anggukan setuju dari ozy, rio pun keluar dan berjalan menuju mobil ify yg sudah menunggunya.
"Berangkat sekarang yo??" tanya ify setelah rio duduk di sampingnya.
"Iya... Lanjut, lets go..." jawab rio. Lalu ify mulai menggas mobilnya, dan melaju ke RS dengan kecepatan sedang. Selama perjalanan mereka hanya mengobrol ringan dengan candaan-candaan sederhana seperti biasa. Akhirnya 20 menit kemudian mereka sampai di RS.

"Hai, dok.." sapa rio ke dokter yg akan memeriksanya. Sementara ify tersenyum ke arah dokter itu.
"Terlalu cepat 10 menit dari janji ya rio.." kata dokter itu sambil tersenyum ke arah rio dan ify.
"Hehehe... Saya ada janji pagi ini dok, jadi buru-buru.." jawab rio sambil duduk di hadapan dokter itu, di atas bed yg ada di ruangan tersebut. Dokter itu melirik ke gadis manis yg berdiri di sebelah rio.
"Janjian sama cewek kamu ini ya?? Dasar anak muda jaman sekarang, pacaran mulu." kata dokter itu.
"Hahaha... dia bukan cewek saya dok..." kata rio sambil terkekeh kecil. "Belom jadi cewek saya dok, tpi entar lagi jadi.." tambahnya dalam hati.
"Saya cuma nemenin rio dok, kami ada janji kumpul sama temen-temen nanti.." tambah ify.
"Wah...sayang sekali ya.. Padahal kalian cocok lo.." goda dokter itu sambil memeriksa tangan kiri rio. Rio hanya tersenyum senang. Sementara ify ada sedikit warna mrah di kedua pipinya. Setelah itu mereka diam. Si dokter hanya konsentrasi dengan pasiennya. Sementara RiFy ikutan merhatiin tangan rio yg di periksa si dokter itu.
"Wah, rio.. Sepertinya perkiraan saya salah. Nggak perlu menunggu 1 bulan lagi, 2 minggu juga tulang kamu yg retak itu pulih." kata dokter itu sambil tersenyum senang.
"Beneran dok?? Akhirnya....perban-perban ini bisa di singkirkan juga." kata rio senang, dokter itu hanya mengangguk.
Rio melirik ify, tiba--tiba rio merasa ada perasaan aneh di hatinya. Perasaan nggak rela.
"Kok gue jadi nggak rela sembuh cepet ya??" tanyanya heran dalam hati.
Sementara ify juga merasa perasaan yg sama dngan rio. Perasaan nggak rela.
"Kenapa gue jadi nggak rela gini ya?? Harusnya gue seneng dong, karna 2 minggu lagi gue bebas dari perjanjian gue jadi pembantunya rio. Gue udah keenakan sih di sana. Udah kaya aktifitas wajib gue ke rumah rio seharian. Berarti cuma 2 minggu lagi dong waktu gue?? Setelah itu kami cuma ketemu di sekolah kaya biasa. Nggak..nggak... Loe nggak boleh kaya gini fy. Loe harus senang, egois klo loe tetep mau rio sakit demi kesenangan loe..." batin ify galau.
"Loh, kok jadi ngelamun??" tanya dokter itu yg membuyarkan lamunan RiFy tentang perasaan mereka masing-masing.
"Enggak dok, tadi cuma kesenengan saya nggak perlu repot-repot gantung tangan lagi." jawab rio sambil senyum meyakinkan si dokter.
"Tuh kan, rio aja seneng bisa cepet sembuh, loe juga harus gitu fy.." batin ify.
"Selamat ya rio.. 2 minggu lagi kamu balik ke sini.." kata dokter itu.
"Iya dok, makasih.. Saya sama ify balik dulu ya dok.." kata rio pamit, lalu berdiri dari duduknya dan melangkah keluar ruangan, diikuti ify yg sebelumnya tersenyum pamit ke arah dokter itu.
Selama jalan ke parkiran mereka berdua diam, sibuk dengan pikiran masing-masing, begitu juga saat mereka di mobil menuju rumah rio.

Begitu sampai di rumah rio, terlihat ada 2 motor dam 1 mobil terparkir di depannya. Rio tau kendaraan itu milik teman-temannya, begitu juga ify.
"Pada ngumpul di sini ya.." kata rio pelan. Ify nggak menjawab, cuma mengangguk kecil. Ify takut suaranya terdengar sedikit bergetar oleh rio. Dari tadi ify begitu galau dengan perasaannya dan sibuk menahan butiran panas yg mulai di produksi oleh kelenjar air matanya.
Ify dan rio turun bersamaan dari mobil dan melangkah menuju pintu depan rumah rio. Sebelum masuk, rio menghembuskan nafas panjang dan mencoba menghiasi wajahnya dengan senyum. Begitu pula dengan ify.
"Hai semua...." sapa rio saat memasuki rumah. Ify hanya tersenyum di sebelah rio.
"Hei... Lama bener loe yo..." jawab cakka.
"Udah lama ya??" tanya rio basa-basi.
"Hehehe...baru 5 menit doang.." jawab cakka cengengesan.
"5 menit loe bilang lama. Dasar.." komentar rio sekenanya, lalu duduk di sebelah ozy, lalu menyandarkan kepalanya ke bahu adiknya itu yg lagi asik ngobrol sama acha.
"Kak, ganggu aja..." kata ozy sambil menggerak-gerakkan bahunya. Rio hanya diam, nggak menjawab pertanyaan ozy. Tapi ozy sempet mendengar rio mendesah kecil saat ozy menggerakkan bahunya.
"Kak rio knpa ya?? Kok mendadak lesu gitu.." batin ozy heran.
"Kak, dokternya bilang apa tadi??" tanya ozy berusaha mencari penyebab lesu kakaknya itu.
"Dokter bilang 2 minggu lagi gue sembuh.." jawab rio yg agak ogah-ogahan.
"Wah... Asik dong kak, gue kan nggak perlu repot bantuin ini itu lagi." kata ozy senang.
"Mmm" jawab rio pelan. "Loh kok reaksinya gitu doang??" batin ozy heran.
Ify yg mendengar komentar ozy barusan makin merasa bersalah atas perasaannya. Sementara temen-temen rio yg lain termasuk acha malah asik ngobrol nggak peduli atau tepatnya nggak sadar sama 2 temannya yg nggak bersemangat itu.
Ozy melirik ify yg juga ikut ngobrol, tapi pandangan matanya terlihat beda. Ozy mengerti sekarang. Apa penyebab 2 orang itu jadi aneh.
"Eh, semuanya.. Berangkat sekarang aja yuk kak.." kata ozy berusaha mengalihkan pikiran 2 kakaknya itu dari kesedihan mereka.
"Gue terserah aja sih.." jawab iyel.
"Gimana yo??" tanya alvin.
"Sekarang?? Okelah klo begitu, nggak papa, ayo.." jawab rio walau pun sebenarnya rio males jalan-jalan sekarang.
Akhirnya semuanya setuju pergi sekarang. Sesuai putusan awal, Cagni pake mobil cakka, siviel pake motor iyel, Alza pake motor alvin*bner g' sngkatan couplex??*, Rify n ocha di mobil ify.
Pertama mereka pergi makan dulu karna pasangan cagni kelaparan duluan. Akhirnya mereka mampir dulu ke resto langganan mereka. Selesai makan mereka ngumpul dulu di parkiran. Ngapain?? Diskusi jalan-jalannya mau kemana.

"Jadi, kita kemana nih?" tanya zahra.
"Dufan yuk.." ajak acha.
"Klo ke dufan rio gimana?? Kacau urusannya, baru ngantri tangannya udah patah duluan di senggol sana-sini" kata alvin. Rio mengangguk setuju.
"Emang loe sohib gue yg paling pengertian deh vin" kata rio, alvin senyum aja.
"Puncak??" usul sivia.
"Yg deket-deket aja deh.. Gue lagi males nih.." kata rio nggak stuju.*yg request puncak nggak jadi ya, niatnya di sana sih, tpi ide yg muncul nggak setuju^^,pnulis yg repot jadix*
"Yah....kan loe yg ngajakin jalan??" kata sivia protes.
"Klo kalian ke puncak, gue nggak iku ya... Lagi males nih vi.." kata rio, akhirnya sivia pasrah. Yg lain yg setuju juga pasrah aja.
"Yg deket yo?? Noh di sana ada taman.." tunjuk cakka, niatnya becanda. Tapi karna liat rio ngangguk setuju, cakka langsung nepuk keningnya sendiri,menyesal.
"Wah...pas banget tuh, taman itu aja yuk. Pas sama keadaan gue.." kata rio dengan wajah sumringah.*jiah..jadix cuma taman doang,bagi yg kecewa, maaf...^^*
"Heu...taman yo?? Yah..." keluh iyel.
"Mau nggak?? Ato gue pulang nih.." kata rio. Enah kenapa klo rio udah berbicara yg lain ngikut aja. Akhirnya mereka hanya main, di taman kota.

Cukup 5 menit mreka udah selesai markirin kendaraan masing-masing. Rio duduk di bangku taman.
"Seger ya..." katanya.
"Seger apanya?? Taman doang yo, siangan dikit langsung panas.." keluh cakka.
"Mumpung langit agak gelap, blom panas, main dulu deh sana.." suruh rio.
"Mau main apaan??" kata cakka yg masih blom terima.
"Basket sana, tuh ada lapangan kan.." kata rio sambil nunjuk lapangan lalu berjalan ke sana. Cakka ambil bola dulu di mobil, daripada bengong, basket aja deh, pikirnya. Yg lain ngikut rio ke lapangan basket.
"Trus kalian yg cowok basket, kita ngapain??" tanya sivia.
"Gue sih ikut basket" jawab agni.
"Gue nggak ikut main kok vi. Klo loe bosan, nonton aja, ato main ayunan sana.." kata rio santai.
Akhirnya yg cowok kecuali rio + agni main basket, sivia, zahra, ify, n acha keliling taman, main ayunan, ato becanda sambil lari-lari. Sementara rio dengan pasrah hanya nonton *kasian*.
Matahari mulai terik, yg lain masih asik main sama aktifitas masing-masing, sementara rio masih duduk di tepi lapangan basket. Kepalanya terasa berat.
"Aduh...kenapa lagi ni kepala.. Gue emang nggak tahan panas ya??" batin rio.
"Bosen.." katanya. "Susulin cewek-cewek aja ah... Ikutan main ato ngapain gitu" batin rio lalu brdiri susulin cewek-cewek main.
"Oii, gue ikutan dong.. Bosen di sana.." kata rio. Cewek-cewek yg tadi lagi ketawa-ketawa gaje berhenti dan menoleh ke arah rio.
"Ikutan basket sana yo... Ganggu aja..." kata sivia.
"Bego loe vi! Bisa KO rio di sana.." kata ify yg dari tadi baru keluar suaranya.
"Hehehe.. Iya ya??" tanya via sok bego.
"Udah sini yo, gabung aja.." ajak zahra. Rio lalu duduk di sebelah ify.
"Jadi kalian ngapain duduk-duduk di sini??" tanya rio.
"Nggak tadi ngobrol doang, si acha ngelucu mulu.." jawab ify.
"Oh.." kata rio seadanya.
"Perasaan loe putihan ya kak??" tanya acha ke rio.
"Iya yah?? Kok kulit gue aneh ya?? Klo panas gini bukannya tambah item ya??" kata rio becanda.
"Kulit loe aja g aneh yo.." kata zahra juga ikutan becanda.
"Mungkin.." jawab rio sambil tersenyum kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya yg semakin pusing. Lalu rio mengurut pelan kulit kepalanya, berharap rasa pusingnya bisa sedikit terobati dengan cara itu.
"Yo, knapa??" tanya ify khawatir. Dari tadi dia merasa rio sedikit lesu dan pucat, bukan memutih seperti candaan acha.
"Enggak fy, gue cuma agak pusing aja. Mungkin karna kepanasan kali ya, gue jadi pusing gitu.." jawab rio sambil tersenyum kecil.
"Kenapa fy??" tanya zahra yg melihat raut khawatir di wajah ify.
"Rio sakit deh kayanya" jawab ify sambil memeriksa kening rio dengan punggung tangannya.
"Yo, panas bnget. Pulang sekarang aja yuk, kayanya loe demam deh.." kata ify cemas.
"Gue bilangin ke yg lainnya ya kak.." kata acha lalu berlari ke arah lapangan basket. Lalu ify membantu rio berdiri dan jalan duluan ke arah parkiran yg nggak terlalu jauh dari sana di bantu sivia dan zahra.

Lapangan basket....
"Kak, berenti mainnya, kita pulang.." kata acha dengan suara agak keras sehingga cowok-cowok yg lagi main di sana berhenti.
"Lagi seru cha, cepet banget.. Ada apa sih??" tanya iyel sambil melap keringatnya.
"Kak, rio sakit, badannya panas.. Ayo pulang.." kata acha sambil narik tangan iyel.
"Kak rio sakit?? Bukannya tadi masih seger ya?? Sempat becanda kok sama kami di sini" kata ozy heran.
"Ya mana gue tau zy.. Tiba-tiba aja kak rio ngeluh, katanya pusing tadi." jawab acha.
"Trus sekarang rionya mana??" tanya cakka yg baru mungut bola basketnya.
"Udah keparkiran.. Ayo ah pulang, jangan banyak tanya" kata acha, lalu mereka pergi.

Parkiran....
"Yo, tiduran di belakang aja ya??" tanya ify.
"Gue depan aja fy, ntar si ozy sama acha gimana??" jawab rio lemah.
"Biar loe bisa tiduran yo sebelum ke RS" kata ify.
"Nggak usah ke RS fy, gue udah biasa kok pusing-pusing gini klo kelelahan. Ntar mampir ke apotik ato kemana kek, beli obat" bantah rio sambil buka pintu mobil dan duduk di depan, di samping ify. Ify akhirnya nurut, seperti biasa klo rio udah berkata semuanya nggak tau kenapa langsung ngikut aja.
"Kak rio, kenapa lagi sih loe??" tanya ozy yg baru sampe di tempat parkir.
"Biasa zy, gue pusing. Kecapean." jawab rio singkat.
"Emang rio biasa ya zy kaya gini??" tanya zahra. Ozy ngngguk.
"Iya kak, kak rio klo capek tu suka pusing sendiri, tapi nggak pernah sampe lemes banget kaya gini deh.." jawab ozy.
"Biasa kali zy.. Cepetan naik, gue mau tidur di rumah.." kata rio.
"Yo, kita gimana??" tanya cakka.
"Gimana gimana??" tanya rio nggak ngerti.
"Ya, lo kan pulang nih, nah kita??" jelas cakka.
"Terserah elo deh, mau tetep main juga nggak papa." jawab rio males.
"Gue pulang aja deh.. Nggak seru klo nggak lengkap gini." kata alvin.
"Klo gitu acha pulang sama cakka n agni aja a cha.. kakak nggak bisa nganterin" kata ify. Acha mengangguk.
"Iya kak, nggak papa kan kak?? Gue nggak ganggu kan??" jawab acha dan tanya acha ke cakka.
"Iya nggak pap, gue bawa mobil kok, rumah loe sama agni juga sama" kata cakka.
"Klo gitu duluan ya, zy ayo naik. Kasian kakak loe tuh.." suruh ify sambil nunjuk rio yg kayanya udah tidur. Setelah ozy naik, ify pun langsung melaju ke rumah rio, tapi sebelumnya beli obat dulu.

Rumah rio...
"Yo, makan dulu ya, gue bikinin bubur trus minum obat baru tidur." kata ify ke rio yg lagi di bantu ozy rebahan di sofa.
"Bisa fy??" tanya rio ragu.
"Bubur doang mah kecil yo.. Remehin gue mulu.." kata ify sambil menjentikkan jarinya. Rio hanya tersenyum.
"Yuk zy, bantuin kakak ya.." ajak ify ke ozy, ozy ngangguk dan ngekor ify ke dapur.

Nggak beberapa lama kemudian, ify dan ozy keluar dari dapur dengan nampan yg di atasnya ada semangkuk bubur panas, dan segelas air putih. Rio yg menyadari kedatangan if dan ozy, bangun dari tidurnya.*bukan tidur sih sebenarnya, cuma rebahan doang*
"Yuk yo, makan dulu." kata ify sambil ngasih mangkuk bubur ke rio. Rio lalu menerimanya dan memakan bubur itu.
"Enak nggak??" tanya ify.
"Ya, klo bubur ya gitu-gitu aja fy, tapi oke lah, sama kaya buatan gue" jawab rio. Selesai makan, ify membantu rio minum obat.
"Thanks ya fy, jadi ngerepotin nih.." kata rio sambil senyum, walau pun kepalanya masih terasa berat.
"Udah kewajiban gue kali yo..." kata ify sambil membalas senyum rio. Lalu ify beresin piring, dan mengangkatnya ke dapur.
"Kak, kok loe kaya lebih pucat ya??" tanya ozy yg duduk sebelah rio.
"Masa sih?? Gue ngerasa gitu-gitu aja kok.." jawab rio sambil sanderan.
"Eh, kak, kak ify baik ya.. Perhatian..banget" goda ozy.
"Hehehe..iya. Gue seneng deh dia khawatir sama gue gitu" kata rio sambil tersenyum senang, walau pun senyumnya nggak kaya biasa.
"Pilihan loe top deh.." tambah ozy lagi. Rio cuma senyum.
"Lagi ngomongin apa?? Kok senyam-senyum gitu.." kata ify yg baru balik dari dapur dan duduk di sbelah rio di sisi satunya lagi.
"Enggak boleh ya fy??" tanya rio sambil senyum.
"Klo ngomongin gue sih boleh.." jawab ify becanda. Rio menanggapinya dengan terkekeh kecil.
Waktu mereka asik becanda gitu, tiba-tiba aja pintu rumah rio terbuka, seorang cewek masuk ke sana, dan langsung berlari ke arah rio, lalu meluk rio.
"Hi sayang... I'm back.." kata cewek itu sambil meluk rio.
"Aku, kangen deh sama kamu..." tambahnya lagi.
Ozy yg di sebelah rio kaget melihat siapa yg datang, "Kenapa ni orag muncul lagi sih??" batinnya agak kesal.
Sementara ify, nggak percaya sama pemandangan di sampingnya itu. Hati ify terasa sakit saat melihat gadis itu memeluk rio, ditambah lagi panggilannya ke rio, yaitu 'sayang'.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Siapa lagi tuh yg datang??
Kayanya part ini panjang bnget ya?? Mudah-mudahan nggak ada yg bosan ya bacanya.....*amin*
Thanks ya udah baca, cerita ini udah masuk ke konfliknya nih, akhirnya sampe sini juga..
Sekali lagi thanks udah baca, mohon komennya ya...^^ "Zy, loe di rumah dulu aja ya... Gue ke RS nya sama ify aja.." pamit rio sebelum berangkat ke RS. Setelah anggukan setuju dari ozy, rio pun keluar dan berjalan menuju mobil ify yg sudah menunggunya.
"Berangkat sekarang yo??" tanya ify setelah rio duduk di sampingnya.
"Iya... Lanjut, lets go..." jawab rio. Lalu ify mulai menggas mobilnya, dan melaju ke RS dengan kecepatan sedang. Selama perjalanan mereka hanya mengobrol ringan dengan candaan-candaan sederhana seperti biasa. Akhirnya 20 menit kemudian mereka sampai di RS.

"Hai, dok.." sapa rio ke dokter yg akan memeriksanya. Sementara ify tersenyum ke arah dokter itu.
"Terlalu cepat 10 menit dari janji ya rio.." kata dokter itu sambil tersenyum ke arah rio dan ify.
"Hehehe... Saya ada janji pagi ini dok, jadi buru-buru.." jawab rio sambil duduk di hadapan dokter itu, di atas bed yg ada di ruangan tersebut. Dokter itu melirik ke gadis manis yg berdiri di sebelah rio.
"Janjian sama cewek kamu ini ya?? Dasar anak muda jaman sekarang, pacaran mulu." kata dokter itu.
"Hahaha... dia bukan cewek saya dok..." kata rio sambil terkekeh kecil. "Belom jadi cewek saya dok, tpi entar lagi jadi.." tambahnya dalam hati.
"Saya cuma nemenin rio dok, kami ada janji kumpul sama temen-temen nanti.." tambah ify.
"Wah...sayang sekali ya.. Padahal kalian cocok lo.." goda dokter itu sambil memeriksa tangan kiri rio. Rio hanya tersenyum senang. Sementara ify ada sedikit warna mrah di kedua pipinya. Setelah itu mereka diam. Si dokter hanya konsentrasi dengan pasiennya. Sementara RiFy ikutan merhatiin tangan rio yg di periksa si dokter itu.
"Wah, rio.. Sepertinya perkiraan saya salah. Nggak perlu menunggu 1 bulan lagi, 2 minggu juga tulang kamu yg retak itu pulih." kata dokter itu sambil tersenyum senang.
"Beneran dok?? Akhirnya....perban-perban ini bisa di singkirkan juga." kata rio senang, dokter itu hanya mengangguk.
Rio melirik ify, tiba--tiba rio merasa ada perasaan aneh di hatinya. Perasaan nggak rela.
"Kok gue jadi nggak rela sembuh cepet ya??" tanyanya heran dalam hati.
Sementara ify juga merasa perasaan yg sama dngan rio. Perasaan nggak rela.
"Kenapa gue jadi nggak rela gini ya?? Harusnya gue seneng dong, karna 2 minggu lagi gue bebas dari perjanjian gue jadi pembantunya rio. Gue udah keenakan sih di sana. Udah kaya aktifitas wajib gue ke rumah rio seharian. Berarti cuma 2 minggu lagi dong waktu gue?? Setelah itu kami cuma ketemu di sekolah kaya biasa. Nggak..nggak... Loe nggak boleh kaya gini fy. Loe harus senang, egois klo loe tetep mau rio sakit demi kesenangan loe..." batin ify galau.
"Loh, kok jadi ngelamun??" tanya dokter itu yg membuyarkan lamunan RiFy tentang perasaan mereka masing-masing.
"Enggak dok, tadi cuma kesenengan saya nggak perlu repot-repot gantung tangan lagi." jawab rio sambil senyum meyakinkan si dokter.
"Tuh kan, rio aja seneng bisa cepet sembuh, loe juga harus gitu fy.." batin ify.
"Selamat ya rio.. 2 minggu lagi kamu balik ke sini.." kata dokter itu.
"Iya dok, makasih.. Saya sama ify balik dulu ya dok.." kata rio pamit, lalu berdiri dari duduknya dan melangkah keluar ruangan, diikuti ify yg sebelumnya tersenyum pamit ke arah dokter itu.
Selama jalan ke parkiran mereka berdua diam, sibuk dengan pikiran masing-masing, begitu juga saat mereka di mobil menuju rumah rio.

Begitu sampai di rumah rio, terlihat ada 2 motor dam 1 mobil terparkir di depannya. Rio tau kendaraan itu milik teman-temannya, begitu juga ify.
"Pada ngumpul di sini ya.." kata rio pelan. Ify nggak menjawab, cuma mengangguk kecil. Ify takut suaranya terdengar sedikit bergetar oleh rio. Dari tadi ify begitu galau dengan perasaannya dan sibuk menahan butiran panas yg mulai di produksi oleh kelenjar air matanya.
Ify dan rio turun bersamaan dari mobil dan melangkah menuju pintu depan rumah rio. Sebelum masuk, rio menghembuskan nafas panjang dan mencoba menghiasi wajahnya dengan senyum. Begitu pula dengan ify.
"Hai semua...." sapa rio saat memasuki rumah. Ify hanya tersenyum di sebelah rio.
"Hei... Lama bener loe yo..." jawab cakka.
"Udah lama ya??" tanya rio basa-basi.
"Hehehe...baru 5 menit doang.." jawab cakka cengengesan.
"5 menit loe bilang lama. Dasar.." komentar rio sekenanya, lalu duduk di sebelah ozy, lalu menyandarkan kepalanya ke bahu adiknya itu yg lagi asik ngobrol sama acha.
"Kak, ganggu aja..." kata ozy sambil menggerak-gerakkan bahunya. Rio hanya diam, nggak menjawab pertanyaan ozy. Tapi ozy sempet mendengar rio mendesah kecil saat ozy menggerakkan bahunya.
"Kak rio knpa ya?? Kok mendadak lesu gitu.." batin ozy heran.
"Kak, dokternya bilang apa tadi??" tanya ozy berusaha mencari penyebab lesu kakaknya itu.
"Dokter bilang 2 minggu lagi gue sembuh.." jawab rio yg agak ogah-ogahan.
"Wah... Asik dong kak, gue kan nggak perlu repot bantuin ini itu lagi." kata ozy senang.
"Mmm" jawab rio pelan. "Loh kok reaksinya gitu doang??" batin ozy heran.
Ify yg mendengar komentar ozy barusan makin merasa bersalah atas perasaannya. Sementara temen-temen rio yg lain termasuk acha malah asik ngobrol nggak peduli atau tepatnya nggak sadar sama 2 temannya yg nggak bersemangat itu.
Ozy melirik ify yg juga ikut ngobrol, tapi pandangan matanya terlihat beda. Ozy mengerti sekarang. Apa penyebab 2 orang itu jadi aneh.
"Eh, semuanya.. Berangkat sekarang aja yuk kak.." kata ozy berusaha mengalihkan pikiran 2 kakaknya itu dari kesedihan mereka.
"Gue terserah aja sih.." jawab iyel.
"Gimana yo??" tanya alvin.
"Sekarang?? Okelah klo begitu, nggak papa, ayo.." jawab rio walau pun sebenarnya rio males jalan-jalan sekarang.
Akhirnya semuanya setuju pergi sekarang. Sesuai putusan awal, Cagni pake mobil cakka, siviel pake motor iyel, Alza pake motor alvin*bner g' sngkatan couplex??*, Rify n ocha di mobil ify.
Pertama mereka pergi makan dulu karna pasangan cagni kelaparan duluan. Akhirnya mereka mampir dulu ke resto langganan mereka. Selesai makan mereka ngumpul dulu di parkiran. Ngapain?? Diskusi jalan-jalannya mau kemana.

"Jadi, kita kemana nih?" tanya zahra.
"Dufan yuk.." ajak acha.
"Klo ke dufan rio gimana?? Kacau urusannya, baru ngantri tangannya udah patah duluan di senggol sana-sini" kata alvin. Rio mengangguk setuju.
"Emang loe sohib gue yg paling pengertian deh vin" kata rio, alvin senyum aja.
"Puncak??" usul sivia.
"Yg deket-deket aja deh.. Gue lagi males nih.." kata rio nggak stuju.*yg request puncak nggak jadi ya, niatnya di sana sih, tpi ide yg muncul nggak setuju^^,pnulis yg repot jadix*
"Yah....kan loe yg ngajakin jalan??" kata sivia protes.
"Klo kalian ke puncak, gue nggak iku ya... Lagi males nih vi.." kata rio, akhirnya sivia pasrah. Yg lain yg setuju juga pasrah aja.
"Yg deket yo?? Noh di sana ada taman.." tunjuk cakka, niatnya becanda. Tapi karna liat rio ngangguk setuju, cakka langsung nepuk keningnya sendiri,menyesal.
"Wah...pas banget tuh, taman itu aja yuk. Pas sama keadaan gue.." kata rio dengan wajah sumringah.*jiah..jadix cuma taman doang,bagi yg kecewa, maaf...^^*
"Heu...taman yo?? Yah..." keluh iyel.
"Mau nggak?? Ato gue pulang nih.." kata rio. Enah kenapa klo rio udah berbicara yg lain ngikut aja. Akhirnya mereka hanya main, di taman kota.

Cukup 5 menit mreka udah selesai markirin kendaraan masing-masing. Rio duduk di bangku taman.
"Seger ya..." katanya.
"Seger apanya?? Taman doang yo, siangan dikit langsung panas.." keluh cakka.
"Mumpung langit agak gelap, blom panas, main dulu deh sana.." suruh rio.
"Mau main apaan??" kata cakka yg masih blom terima.
"Basket sana, tuh ada lapangan kan.." kata rio sambil nunjuk lapangan lalu berjalan ke sana. Cakka ambil bola dulu di mobil, daripada bengong, basket aja deh, pikirnya. Yg lain ngikut rio ke lapangan basket.
"Trus kalian yg cowok basket, kita ngapain??" tanya sivia.
"Gue sih ikut basket" jawab agni.
"Gue nggak ikut main kok vi. Klo loe bosan, nonton aja, ato main ayunan sana.." kata rio santai.
Akhirnya yg cowok kecuali rio + agni main basket, sivia, zahra, ify, n acha keliling taman, main ayunan, ato becanda sambil lari-lari. Sementara rio dengan pasrah hanya nonton *kasian*.
Matahari mulai terik, yg lain masih asik main sama aktifitas masing-masing, sementara rio masih duduk di tepi lapangan basket. Kepalanya terasa berat.
"Aduh...kenapa lagi ni kepala.. Gue emang nggak tahan panas ya??" batin rio.
"Bosen.." katanya. "Susulin cewek-cewek aja ah... Ikutan main ato ngapain gitu" batin rio lalu brdiri susulin cewek-cewek main.
"Oii, gue ikutan dong.. Bosen di sana.." kata rio. Cewek-cewek yg tadi lagi ketawa-ketawa gaje berhenti dan menoleh ke arah rio.
"Ikutan basket sana yo... Ganggu aja..." kata sivia.
"Bego loe vi! Bisa KO rio di sana.." kata ify yg dari tadi baru keluar suaranya.
"Hehehe.. Iya ya??" tanya via sok bego.
"Udah sini yo, gabung aja.." ajak zahra. Rio lalu duduk di sebelah ify.
"Jadi kalian ngapain duduk-duduk di sini??" tanya rio.
"Nggak tadi ngobrol doang, si acha ngelucu mulu.." jawab ify.
"Oh.." kata rio seadanya.
"Perasaan loe putihan ya kak??" tanya acha ke rio.
"Iya yah?? Kok kulit gue aneh ya?? Klo panas gini bukannya tambah item ya??" kata rio becanda.
"Kulit loe aja g aneh yo.." kata zahra juga ikutan becanda.
"Mungkin.." jawab rio sambil tersenyum kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya yg semakin pusing. Lalu rio mengurut pelan kulit kepalanya, berharap rasa pusingnya bisa sedikit terobati dengan cara itu.
"Yo, knapa??" tanya ify khawatir. Dari tadi dia merasa rio sedikit lesu dan pucat, bukan memutih seperti candaan acha.
"Enggak fy, gue cuma agak pusing aja. Mungkin karna kepanasan kali ya, gue jadi pusing gitu.." jawab rio sambil tersenyum kecil.
"Kenapa fy??" tanya zahra yg melihat raut khawatir di wajah ify.
"Rio sakit deh kayanya" jawab ify sambil memeriksa kening rio dengan punggung tangannya.
"Yo, panas bnget. Pulang sekarang aja yuk, kayanya loe demam deh.." kata ify cemas.
"Gue bilangin ke yg lainnya ya kak.." kata acha lalu berlari ke arah lapangan basket. Lalu ify membantu rio berdiri dan jalan duluan ke arah parkiran yg nggak terlalu jauh dari sana di bantu sivia dan zahra.

Lapangan basket....
"Kak, berenti mainnya, kita pulang.." kata acha dengan suara agak keras sehingga cowok-cowok yg lagi main di sana berhenti.
"Lagi seru cha, cepet banget.. Ada apa sih??" tanya iyel sambil melap keringatnya.
"Kak, rio sakit, badannya panas.. Ayo pulang.." kata acha sambil narik tangan iyel.
"Kak rio sakit?? Bukannya tadi masih seger ya?? Sempat becanda kok sama kami di sini" kata ozy heran.
"Ya mana gue tau zy.. Tiba-tiba aja kak rio ngeluh, katanya pusing tadi." jawab acha.
"Trus sekarang rionya mana??" tanya cakka yg baru mungut bola basketnya.
"Udah keparkiran.. Ayo ah pulang, jangan banyak tanya" kata acha, lalu mereka pergi.

Parkiran....
"Yo, tiduran di belakang aja ya??" tanya ify.
"Gue depan aja fy, ntar si ozy sama acha gimana??" jawab rio lemah.
"Biar loe bisa tiduran yo sebelum ke RS" kata ify.
"Nggak usah ke RS fy, gue udah biasa kok pusing-pusing gini klo kelelahan. Ntar mampir ke apotik ato kemana kek, beli obat" bantah rio sambil buka pintu mobil dan duduk di depan, di samping ify. Ify akhirnya nurut, seperti biasa klo rio udah berkata semuanya nggak tau kenapa langsung ngikut aja.
"Kak rio, kenapa lagi sih loe??" tanya ozy yg baru sampe di tempat parkir.
"Biasa zy, gue pusing. Kecapean." jawab rio singkat.
"Emang rio biasa ya zy kaya gini??" tanya zahra. Ozy ngngguk.
"Iya kak, kak rio klo capek tu suka pusing sendiri, tapi nggak pernah sampe lemes banget kaya gini deh.." jawab ozy.
"Biasa kali zy.. Cepetan naik, gue mau tidur di rumah.." kata rio.
"Yo, kita gimana??" tanya cakka.
"Gimana gimana??" tanya rio nggak ngerti.
"Ya, lo kan pulang nih, nah kita??" jelas cakka.
"Terserah elo deh, mau tetep main juga nggak papa." jawab rio males.
"Gue pulang aja deh.. Nggak seru klo nggak lengkap gini." kata alvin.
"Klo gitu acha pulang sama cakka n agni aja a cha.. kakak nggak bisa nganterin" kata ify. Acha mengangguk.
"Iya kak, nggak papa kan kak?? Gue nggak ganggu kan??" jawab acha dan tanya acha ke cakka.
"Iya nggak pap, gue bawa mobil kok, rumah loe sama agni juga sama" kata cakka.
"Klo gitu duluan ya, zy ayo naik. Kasian kakak loe tuh.." suruh ify sambil nunjuk rio yg kayanya udah tidur. Setelah ozy naik, ify pun langsung melaju ke rumah rio, tapi sebelumnya beli obat dulu.

Rumah rio...
"Yo, makan dulu ya, gue bikinin bubur trus minum obat baru tidur." kata ify ke rio yg lagi di bantu ozy rebahan di sofa.
"Bisa fy??" tanya rio ragu.
"Bubur doang mah kecil yo.. Remehin gue mulu.." kata ify sambil menjentikkan jarinya. Rio hanya tersenyum.
"Yuk zy, bantuin kakak ya.." ajak ify ke ozy, ozy ngangguk dan ngekor ify ke dapur.

Nggak beberapa lama kemudian, ify dan ozy keluar dari dapur dengan nampan yg di atasnya ada semangkuk bubur panas, dan segelas air putih. Rio yg menyadari kedatangan if dan ozy, bangun dari tidurnya.*bukan tidur sih sebenarnya, cuma rebahan doang*
"Yuk yo, makan dulu." kata ify sambil ngasih mangkuk bubur ke rio. Rio lalu menerimanya dan memakan bubur itu.
"Enak nggak??" tanya ify.
"Ya, klo bubur ya gitu-gitu aja fy, tapi oke lah, sama kaya buatan gue" jawab rio. Selesai makan, ify membantu rio minum obat.
"Thanks ya fy, jadi ngerepotin nih.." kata rio sambil senyum, walau pun kepalanya masih terasa berat.
"Udah kewajiban gue kali yo..." kata ify sambil membalas senyum rio. Lalu ify beresin piring, dan mengangkatnya ke dapur.
"Kak, kok loe kaya lebih pucat ya??" tanya ozy yg duduk sebelah rio.
"Masa sih?? Gue ngerasa gitu-gitu aja kok.." jawab rio sambil sanderan.
"Eh, kak, kak ify baik ya.. Perhatian..banget" goda ozy.
"Hehehe..iya. Gue seneng deh dia khawatir sama gue gitu" kata rio sambil tersenyum senang, walau pun senyumnya nggak kaya biasa.
"Pilihan loe top deh.." tambah ozy lagi. Rio cuma senyum.
"Lagi ngomongin apa?? Kok senyam-senyum gitu.." kata ify yg baru balik dari dapur dan duduk di sbelah rio di sisi satunya lagi.
"Enggak boleh ya fy??" tanya rio sambil senyum.
"Klo ngomongin gue sih boleh.." jawab ify becanda. Rio menanggapinya dengan terkekeh kecil.
Waktu mereka asik becanda gitu, tiba-tiba aja pintu rumah rio terbuka, seorang cewek masuk ke sana, dan langsung berlari ke arah rio, lalu meluk rio.
"Hi sayang... I'm back.." kata cewek itu sambil meluk rio.
"Aku, kangen deh sama kamu..." tambahnya lagi.
Ozy yg di sebelah rio kaget melihat siapa yg datang, "Kenapa ni orag muncul lagi sih??" batinnya agak kesal.
Sementara ify, nggak percaya sama pemandangan di sampingnya itu. Hati ify terasa sakit saat melihat gadis itu memeluk rio, ditambah lagi panggilannya ke rio, yaitu 'sayang'.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Siapa lagi tuh yg datang??
Kayanya part ini panjang bnget ya?? Mudah-mudahan nggak ada yg bosan ya bacanya.....*amin*
Thanks ya udah baca, cerita ini udah masuk ke konfliknya nih, akhirnya sampe sini juga..
Sekali lagi thanks udah baca, mohon komennya ya...^^

by: alya

Pembantu Baruku ~ part 14

Sore-sore di rumah rio....
Seperti biasa klo udah sore gini ify pasti lag berurusan sama yang namanya dapur. Masak makan malam gitu. Sementara si duo bersaudara RiOzy itu asik sendiri sama kegiatan mereka. Klo rio tidur, klo ozy lagi asik main di rumah ray.

"Assalamualaikum.... Ozy pulang...." kata ozy sambil masuk rumah. Tapi semua diam, nggak ada yg nyaut.
"Hei....yang nggak jawab salam gue dosa lo.... Sekalian gue sumpahin gagu semuanya...." kata ozy lagi sambil duduk di sofa. Ify yang lagi di dapur nggak ambil pusing sama sumpahan ozy. Gue kan udah jawab dalam hati tadi, pikrnya.
"Kak rio......... Kak ify.......... Kak RiFy.........." teriak ozy yg nggak di acuhin. Tap semua tetep diam.
"Kak ri......" teriak ozy tapi kepotong sama suara ify yg juga teriak dari dapur.
"Yeee...... Jadi juga..... Aduh nggak nyangka deh gue bisa jadi juga..... Huhuhu.... Yeeyeeyeee.... Yiiipiii...." teriak ify kegirangan.
"Kesambet apaan tuh kak ify?? Apanya yang jadi?? Jadian ama kak rio?? Waduh...kak rio nggak sik ah, masa nembak kak  ify nggak bilang-bilang sama gue dulu*siapa elo??*" batin ozy yg nebak sendiri kenapa ify kayanya seneng banget itu.
Ozy berdiri dari sofanya lalu berjalan menuju dapur. Didapatinya ify yg lagi joget-joget dengan muka bersinar sambil terus bergumam," jadi...jadi...jadi...". Ozy mengangkat alisnya, "Ada apa sama pembantu gue??" batinnya heran.
"Kak ify..." panggil ozy. Ify noleh ke ozy masih dengan muka bersinar.
"Ozy.....jadi loe zy....udah jadi nih...." kata ify dengan nada super senang.
"Jadi apa?? Loe udah jadian sama kak rio kak?? Kok nggak bilang-bilang sama gue sih acara nembaknya??" tanya ozy sekalian nebak sendiri ify kenapa.
"Udah....bangunin kakak loe sana..." suruh ify masih dengan nada super senangnya.
"Udah?? Udah jadi?? Apa udah ngasih tau gue rencananya?? Terus panggilin kak rio buat apa?? Kalian mau ngapain?? minta restu sama gue??" tanya ozy sekalian coba nebak-nebak sendiri dengan nada super heran.
"Udah san ke atas dulu.... Bangunin rio ya... Cepetan..." suruh ify sambil dorong-dorong ozy ke arah tangga. Ozy akhirnya nurut aja. Dari pada dia nanya-nanya terus tapi nggak di jawab sama orang yg di tanya.
Nggak berapa lama kemudian RiOzy muncul, dengan rio yg masih ngucek-ngucek mata, sambil bertanya," apaan sih??"
 "Nggak tau tuh gue.. Tanyain aja sama cewek loe sana??" jawab ozy.
"Cewek gue??" tanya rio heran. Tapi ozy nggak sempat jawab karna ify motong duluan.
"Udah bangun yo?? Enak tidurnya??" tanya ify basa-basi.
"Enak.. Ngapain loe suruh ozy bangunin gue??" jawab dan tanya rio. Ify senyum.
"Udah cuci muka dulu sana..." kata ify sambil dorong-dorong rio. Rio nurut.

"Terus fy.. ngapain loe ngumpulin kami di sini sekarang?? tanya rio yg udah selesai cuci muka, dan udah duduk manis di meja makan bersama ozy.
"Kita makan malam sekarang aja ya..." kata ify tanpa jawa prtanyaan rio lalu melesat ke dapur.
"Si ify tadi loe kasih makan apa zy?? Kok aneh gitu??" tanya rio heran.
"Nggak tau kak, dari tadi gue pulang udah kaya gitu." jawab ozy sambil ngangkat bahu.
''Eh kak, loe jadian sama kak ify kok nggak bilang-bilang sama gue sih??" tanya ozy yg percaya klo jadi-jadi yg diteriakin ify tadi maksudnya jadian ama rio. Rio cuma memandang adiknya penuh tanya. Belum sempat rio bertanya maksud ozy, ify udah nongol duluan dengan membawa makam malam mereka.
Ify pun mulai meletakkan piring berisi makan malam mereka beserta garpu dan sendoknyadan tidak lupa minumnya."Buat rio, ozy dan gue" kata ify saat meletakkan piring. Lalu ikut duduk disamping rio dan dihadapan ozy.
"Gimana?? Gimana?? Hebat kan gue... Ini pasta lo.... pasta...." kata ify kegirangan pada RiOzy yg masih memandang makan malam di hadapan mereka.
"Beli di mana fy??" tanya rio.
"Enak aja beli.. Ini gue yg bikin tau..." kata ify dengan nada agak tinggi.
"Serius ini bikinan loe kak... Seorang ify yg bego masak dan baru magang di dapur 1 bulan bisa masak pasta??" tanya ozy heran *udah satu bulan aja, perasaan seminggu blom cukup deh, klo crita ini d jadiin hari..:))*
"Bisa dong.... Ify gitu loh... Ayo...ayo di makan..." jawab ify.
"Yakin fy, masakan loe bakalan enak di lidah gue sama ozy?? Bukan hanya enak di lidah loe doang??" tanya rio ragu.
"Dijamin enak deh pokoknya... NIh, cobain.." kata ify sambil suapin pasta bikinannya ke rio. Dengan ragu rio buka mulutnya menerima suapan ify.
"Gimana?? Enak kan??" tanya ify. Rio menganggukkan kepalanya mantap.
"Enak fy.... Hebat nih... Lagi dong..." kata rio sambil buka mulutnya lagi. Dengan hati yg berbunga-bunga karna di puji, ify kembali nyuapin rio.
"Kak ify suapin gue juga dong... Masa kak rio doang... Aaa.." kata ozy dengan nada manja.
"Suap sendiri aja ya zy, gue juga laper soalnya.. Pasta gue enak kok.. Kakak loe aja doyan.... Hehehehe" kata ify. Lalu mulai makan pasta bagiannya. Ozy manyun.
"Jiah... Giliran kak rio yg minta aja loe mau...." kata ozy dengan bibirnya yg udah maju dikit dari posisi seharusnya.
Ify jawab pake nyengir doang. Sementara rio senyum-senyum aja seneng disuapin ify. Kapan lagi, pikirnya.
"Jadi kak yg loe teriakin 'jadi-jadi' tadi pasta ini toh..." kata ozy sambil erus makan.
"Iya.." jawab ify singkat.
"Kirain kakak gue udah punya nyali buat nyatain ci...." kata ozy tapi blom selesai rio udah nyenggol kaki ozy dari bawah meja dan menatap ozy dengan tatapan iblisnya.
"Apaan zy?? Kurang jelas..." tanya ify.
"Eh, nggak kak.... Pastamya enak ya... Bikin lagi ya kak..." elak ozy. Ify cuma tersenyum senang.
"Eh, fy.. Besok loe datang pagi kaya biasa ya..." kata rio mengalih kan pembicaraan.
"Okeh... emang ngumpulnya jam berapa yo??" jawab dan tanya ify.
"Jam setengah 11. Paginya ke RS dulu ya... Kan udah 1 bulan nih..." jawab rio.
"Loe udah bikin janji sama dokternya??" tanya ify lagi.
"Udah.. Tadi sore udah gue telpon, tinggal cek aja..." jawab rio.
"Emang pada mau kemana sih??" tanya ozy yg nggak ngerti sama pembicaraan kakak-kakak itu.
"Kita mau jalan-jalan sama anak-anak yg lain.." jawab rio.
"Yag ikut siapa aja kak??" tanya ozy.
"Gue, ify, cakka, iyel, alvin, trus zahra, sama sivia juga kan fy??" jawab dan tanya rio ke ify. Ify mengangguk.
"Kak agni ikut nggak kak??" tanya ozy.
"Klo kata cakka sih iya, tapi blom pasti." jawab rio.
"Agni ikut kok yo.. Dia udah dapet izin, tadi dia sms gue..." kata ify sambil berein piring-piring mereka.
"Berarti kak agni ikut kak kak?? Ajak acha sekalian dong kak... Gue juga mau jalan-jalan.." kata ozy.
"Loe jalan-jalan sama temen-temen loe aja sana... Ganggu acara kita aja..." tolak rio.
"Yah kak... Gue bosen kak di rumah.. Klo main sama temen juga palingan cuma sama ray, nggak asik ah... Gue nonton dia gebuk drum mulu klo ke sana, ato palingan juga main PS" kata ozy melas.
"Kok ngajakin acha zy?? Loe naksir ya sama adek gue..." goda ify. Seketika muka ozy langsung merona. Dan sketika juga tawa RiFy meledak liat ozy blushing gitu.
"Hahahaha.... Oke deh klo gitu... Acha gue ajak, sukses ya zy PDKT nya..." kata ify.
"Yeee... kak ify baik deh... Gue sayang loe kak..." kata ozy langsung meluk ify. Ifynya cuma senyam-senyum doang.
Lalu rio nggak tau kenapa langsung noyor kepala ozy.
"Aduh kak... sakit... Apaan sih??" kata ozy sambil ngelus-ngelus kepalanya dan melepaskan pelukannya dari ify. Rio menatap ozy dengan tatapan iblisnya lagi.
"Enak aja loe meluk-meluk ify.. Gue aja nggak pernah..." batin rio sambil terus natap ozy. Seketika tawa ozy meledak karna ngerti maksud kakaknya sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuknya. Ify hanya menatap dua bersaudara itu heran.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 sampai sini dulu ya... part berikutnya tentang acara jalan-jalannya Rio n Ify cs + plus ocha,
tapi idenya masih blom muncul...=__=
Ada yg mau request nggak??
Thanks ya udah baca....^^

by: alya

Pembantu Baruku ~ part 13

SMP Nusantara..... -tepatnya waktu isirahat-
"Hai, acha.... Ke kantin bareng yuk..." ajak ozy yg setelah bel langsung ngebut ke meja acha.
"Emmm..... Gimana ya zy?? Gue rencananya mau keliling sekolah dulu bareng oliv" jawab acha ragu.
"Ntar kelilingnya sama gue juga, abis jajan di kantin. Yah...mau ya cha??" bujuk ozy. Acha tampak ragu.
"Yuk, cha... Keliling sekolahnya jadikan?? Si keke juga mau tuh nemenin loe.." ajak oliv. Tanpa nunggu jawaban dari acha, oliv langsung narik-narik tangan acha. Tiba-tiba....
"BUUK...." oliv numbruk ozy yg ada di depannya. Oliv mendongakkan kpalanya, dan kaget liat ozy yg tiba-tiba aja ada di depannya.
"Loh zy?? Sejak kapan loe ada di situ??" tanya oliv heran.
"Dari tadi gue udah di sini kali liv... Lo aja tuh yg minusnya nambah, makanya nggak liat gue di sini.." jawab ozy sewot.
"Enak aja loe, minus gue nggak nambah tau... Loe aja tuh yg kaya setan tiba-tiba nongol. Ngapain loe kemeja gue?? Ada perlu apa??" bantah dan tanya oliv.
"Gu nggak ada perlu apa-apa sama loe" jawab ozy singkat.
"Lah?? Klo nggak ada perlu, ngapain loe ke sini??" tanya oliv lagi.
"Gue ada perlu sama acha.." jawab ozy sok kalem lagi.
"Ngapain??" tanya oliv (lagi).
"Urusan gue dong.. Pingin tau aja loe.. Udah sana minggir.." jawab ozy.
"Cha yuk bareng gue aja.." ajak ozy sambil narik acha.
"Eh, zy.. Ngapain loe?? Acha mau bareng gue tau...." kat olivia sambil narik acha dari ozy.
"Sama gue...." bentak ozy sambil narik acha dari oliv.
"Gue..."
"Gue..."
"Gue..."
"Gue..."
"Gue..."
"GUE..." teriak ozy n oliv barengan.
"Udah STOP!!! Gue nggak mau bareng loe berdua!!" bentak acha yg sukses bikin O2 kaku seketika.
"Eh, loe yg di sana!! Nama loe ray kan?? Ayo anterin gue keliling sekolah!!" kata acha sambil nunjuk-nunjuk ray. Ray bingung.
"Gila!! Anak baru kan dia?? Cantik-cantik galaknya minta ampun." batin ray. Acha datang dan langsung nyeret ray keluar kelas. Ray yg nggak berani lawan acha pasrah-pasrah aja. Sementara O2 tadi tetep kaku di posisinya masing-masing.
"Zy...." panggil deva sambil guncang-guncang badan ozy yg masih kaku.
"Liv..." kali ini keke yg guncang-guncang badan oliv.
"Deva......." panggil ozy sambil meluk-meluk deva.
"Iih.... zy.. Loe apa-apaan sih.... Najis tau!! Loe kesambet apa tiba-tiba langsung napsu sama gue??" kata deva risih di peluk-peluk.
"PLAAK..." ozy nampar pipi deva pelan.*ingat PELAN.. Suara tamparannya aja yg di caps*
"Heh!! siapa juga yg napsu sama loe?? OGAH!! Klo iya gue hombreng, gue maunya sama kakak loe kali, lebih ganteng, lebih keren, cool, dan tinggi. Nggak kecil kaya loe.. Oh...kak alvin idaman ku..." bantah ozy. Deva cengo. Diayunkannya punggung tangannya ke kening ozy. Lalu guncang-guncang badan ozy dengan muka cemas. Ozy cuma senyam-senyum.
"Ya tuhan....... tolong selamatkan kakak hamba dari setan kecil di depan hamba ini ya Allah..... Jangan sampe...kakak hamba tergoda... Ogah deh punya kakak ipar model setan kaya gini..." doa deva sambil menadahkan tangannya. Ozy langsung ngakak. Deva makin geleng-geleng dan terus komat-kamit dengan doa yg sama.
"Deva....deva.... Siapa juga yg mau jadi kakak ipar loe.. Gue becanda kali... Hahahahaha" kata ozy sambil terus ngakak.
"Tapi sialan loe ngatain gue setan. Klo gue setan, loe iblisnya.." tambah ozy, kali ini pake noyor kepala deva. Deva nyengir.
"Gue meluk loe karna syok si acha ngamuk-ngamuk kali..." tambah ozy lagi. Deva cma menanggapi dengan senyum ketirnya doang.
"Makin gila aja loe zy..." komntarnya dalam hati. Sementara keke dan oliv hanya geleng-geleng menikmati pemandangan aneh di depannya.
"Kantin yuk..." ajak ozy sambil rangkul deva.
"Yuk, ke, liv, mau bareng??" ajaknya juga. Keke dan oliv cuma ngangguk dan mengikuti langkah 2 cwok gila di depan mereka.

Waktu mereka ber4 lagi makan di kantin, ray n acha nyamperin mereka.
"Oii bro... bagi siomay loe dong..." kata ray yg langsung nyomot siomaynya deva.
"Aaah...ray... Punya gue tuh..." protes deva tapi terlambat karna siomaynya udah keburu nyatu sama isi perut ray.
"Hai... semua..." sapa acha yg udah balik ramahnya.
"Hai cha... gimana?? Asik nggak jalan-jalan barng ray??" jawab dan tanya keke.
"Asik, cuma si ray ngeluh terus.. Laper katanya" jawab acha.
"Gue kan blom sarapan cha.... Pesen makanan yuk! Keburu bel ntar..." protes dan ajak ray. Acha nurut aja. Nggk lama kemudian, keduanya kembali dengan acha yg bawa nampan dgn dua mangkuk bakso di atasnya, dan ray dengan 2 teh botol di tangannya.
"Cepetan makannya ray, cha.. 10 menit lagi bel.." kata ozy. Ray n acha cuma ngangguk.
"Eh, zy.... Buat yg tadi maaf banget ya..gue bentak loe.. Loe juga liv, sorry.." kata acha smbil trus nusuk baksonya pake garpu.
"Iya cha, nggak papa..." jawab oliv.
"Lagian cha, loe emosi banget jadi orang" jawab ozy. Acha cuma nyengir.
"Bawaan gue zy... Gue paling males klo liat orang ribut-ribut nggak jelas gitu.." jawab acha.
"Emangnya gue nggak jelas ya tadi cha ngajakin loe bareng?? Gue udah ngomomg jelas-jelas kok perasaan.." tanya ozy.
"Ozy......oon loe piara... Maksud acha tu ya... Nggak penting banget loe ribut sama oliv cuman untuk ngajakin dia keliling sekolah.." kata deva gemes. Ozy cuman ngangkat bahu.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Segitu dulu deh... otak gue masih males mikir....^^
Maaf ya klo masih gaje...
Thanks udah baca...
Keep komen pliss...

by:alya

Pembantu Baruku ~ part 12

Prtama-tama saiia mau minta maaf karna part 11 kemaren yg
sangat..sangat..ngat..ngat mengecewakan banget. Mood saiia lagi nggak
bagus sih akhir-akhir ini makanya ide saiia kabur semua. Klo dapet ide,
pas ngetik malah susah buat jabarinnya. Jadi maaf banget....
Satu lagi, cerbung ini jenisnya bukan komedi, tapi bisa di bilang nyampur
gitu, kadang-kadang komedi, kadang ada romantisnya *wlau pun saiia
krang bisa jabarinnya* dan kadang bisa sedih juga *yg satu ini blom di
keluarin* dan kadang bisa juga gaje sangat kaya kemaren *smuanya
tergantung mood dan ide saiia*. Makanya kadang-kadang kalian semua
bkalan nemuin part tanpa lawakan kaya biasanya. Bagi yang suka cerbung
ini karna lawakannya, maaf bnget.. mgkin bagian itu kadang nggak ada.
Dan cerbung ini masih blom masuk k konflik sebenarnya, skarang masih
masa persiapan tokoh dan suasana buat konflik itu. Dan maaf juga buat
yg nggak setuju sama couplenya karna nggak ada couple baru ya disini.
Saiia bikin couplenya sesuai dengan apa yg mnurut saiia cocok aja
*kecuali rify*. Jadi bagi yg bosan sama couplenya maaf lagi. Dan klo
couplenya saiia ganti ntar malah aneh jadinya.
So, maaf buat yg kecewa sama segala yg ada di cerbung ini, buat yg masih mau baca tetep
saiia terusin dngan konsep awalnya dan makasih. Jadi skarang lanjut
dulu ke part 12 nya ya..
So, lets check it out...
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Di kantin wktu isirahat di sma nusantara.....
Posisi duduk kali ini bener-bener nggak menyenangkan bagi cakka dan sivia.
Kalian tau kenapa?? Karna posisi duduk agni dan iyel yang sebelahan.
Walau pun di samping agni tetep cakka dan disamping iyel adalah sivia,
tapi tetep aja nggak enak. Pasalnya agni dan iyel asik ngobrol dari
tadi, sampai-sampai orang di samping mereka yg dari tadi udah capek
ngajakin mereka ngobrol, dikacangin. Rio, ify, zahra, alvin, yg duduk
di hadapan mereka sih adem-adem aja. Dan mereka berempat sibuk makan
dari tadi.
"Yel, loe ngerasa ada sesuatu yg aneh ato kurang ato beda dari biasanya nggak??" tanya alvin yg udah kasian liatin via dan cakka
yg udek sambil emosi ngaduk-ngaduk kasar jus pesenan mereka *kbayangkan
maksudnya??*.
"Nggak, gue ngrasa cukup kok, kaya biasanya. Yg beda sih karna sekarang ada agni aja *critanya alvin n zahra udah di kenalin
ke agni*.
"Serius loe yel?? Nggak ada yg kelupaan gitu..??" tanya alvin lagi.
"Nggak" jawab iyel singkat.
"Ingat-ingat dulu deh yel. Pasti ada. Klo loe beneran lupa, idup loe gue jamin nggak bkalan selamat." kata rio ikutan.
"Mksud loe apaan sih yo?? Bawa-bawa idup segala, serem tau.." kata iyel masih nggak ngerti.
"Rio serius tau yel. Gue ukutan jamin deh.." tambah zahra.
"Gue juga.." ify ikutan. Iyel makin bingung.
"Kok loe ikutan sih fy??" tanya iyel ke ify masih dngan muka bingung.
"Ya karna gue nyadar.." jawab ify singkat. Iyel garuk-garuk kepalanya yg nggak gatal sama sekali.
"Ag, ada yg aneh sama gue ya??" tanya iyel ke agni. Agni liatin iyel dari atas sampe bawah dan balik ke atas lagi.
"Pnampilan loe biasa aja kok, nggak ada noda kotor sdikit pun di baju ato muka cemong loe." jawab agni.
"Biasa kok loe bilang cemong sih?? Biasanya juga bersih selalu." tanya iyel heran.
"Muka loe kan udah cemong dari dulu yel.." kata agni. Iyel tersenyum kecut, yg lain biasa aja malah makin jengke mereka.
"Rese loe ah!! Via, gue aneh nggak sekarang??" tanya iyel beralih ke via.
"Giliran agni nggak nanggepin loe aja, loe nanya ke gue.." batin via sewot.
"Mana gue tau!! Loe pikir aja sendiri, kan loe yg punya badan bukan gue!!" via nyolot. Iyel makin bingung.
"Vi, loe knapa sih?? Nggak biasanya loe senyolot ini ke gue. Biasanya juga lembut gitu.." tanya iyel. Via buang muka.
"Vi..jawab dong.." bujuk iyel sambil wajah via ke arahnya lagi.
"Cak, kok mereka jadi berantem gitu sih??" bisik agni ke cakka.
"Mana gue tau!! Tanyain aja ke orangnya langsung!!" cakka ikutan nyolot.
"Cak, loe knapa ikutan nyolot gitu sih?? Ada masalah loe??" tanya agni nggak ngerti.
"Satu-satunya masalah gue sekarang adalah elo!!" kata cakka sambil nunjuk-nunjuk agni lalu pergi. Agni ngejar cakka.
"Vi, loe marah ya sama gue??" tanya iyel yg masih lanjutin keributan mereka beerdua.
"Klo iya loe mau apa??!" via malah balik nanya dan tetep nyolot.
"Ya, gue minta maaf dong vi. Apa salah gue sih?" jawab dan tanya iyel balik. Tapi via malah lari ninggalin dia.
"Loe ber4!! Ada yg tau nggak salah gue sama tu anak apa??" tanya iyel heran sambil nunjuk via yg udah lari ninggalin kantin.
"Pikirin sendiri!! Udah sana, kejer dulu via nya... Hush...hush..." jawab dan
suruh rio smbil ngibasin tangan kanannya kaya ngusir ayam. Tanpa pikir
panjang iyel ikutin saran rio buat ngejar via.

Lapangan basket....
"Cakka!! Tunggu.." teriak agni. Cakka menhentikan larinya.
"Cak gue minta maaf klo gue ada salah sama loe.." kata agni sambil jalan deketin cakka.
"Gue suka sama loe ag..." gumam cakka tpi cukup untuk di dengar agni.
"Hah!! Maksud loe??" tanya agni nggak ngerti dan nggak percaya.
"Iya, gue suka sama loe. Mungkin menurut loe gue cuman becanda, karna nggak
mungkin gue bisa suka sama loe pdahal kita baru kenal kemaren. Tapi gue
serius, gu sayang sama loe ag, dari pertama kali kita bertemu. Dan
karna rasa itu juga gue marah sama loe. Gue cemburu loe deket sama
iyel, meski pun gue tau kalian sepupuan" jelas cakka. Agni bengong.
"Loe nggak serius kan cak??" tanya agni heran.
"Gue serius ag. Loe tatap mata gue, keliatan nggak klo gue lagi becanda
sekarang??" kata cakka sambil angkat dagu agni ke atas. Agni nggak tau
harus jawab apa.
"Tapi gue sama iyel tadi kan cuma ngobrol biasa cak, kapa loe musti cemburu??" tanya agni utk mengalihkan pikirannya
dari pengakuan cakka barusan.
"Loe nyadar nggak sih, klo dari tadi tu loe ngacangin gue mulu?? Gue panggil loe cuma jawab 'mmm' trus loe
lanjut lagi ngobrol sama iyel. Gue ajak loe buat ambil pesenan
anak-anak loe malah nggak mau dan ngajakin iyel." kata cakka kmbali
sewot.
"Maaf, gue nggak nyadar. Gue mungkin keasikan sama iyel. Karna udah lama banget kami nggak ngobrol pnjang kaya dulu lagi." kata
agni.
"Tapi loe nggak segitunya sama agni kan ag??" kata cakka.
"Itu karna iyel yg duduk di sebelah gue, dan tadi ify sibuk mulu sama rio.
Baru gue ajak ngobrol dikit, si rio udah minta tolong inilah, itulah."
jawab agni. Cakka melengos.
"Terserah loe deh skarang!!" kata cakka ketus.
"Jadi baikan nih..." kata agni sambil acungin kelingkingnya. Cakka mengaitkan
kelingkingnya ke kelingking agni, cuma sebentar lalu di lepasnya lagi.
Tapi cukup utk membuat agni tersenyum lega.
"Balik yuk.." ajak agni trus narik tangan cakka kembali ke kantin.

Di depan toilet cewek...
"Via...keluar dong.... Gue salah apa sih??" tanya iyel dan terus gedor-gedor pintu
toilet cewek. Klo dia masuk, bisa berabe urusannya ntar.
"Kak iyel, gue mau masuk nih.. Minggir bentar dong.." kata aren yg mau masuk toilet. Iyel melengos.
"Udah masuk sana!! Cepetan!!" kata iel sambil minggir dikit. Anak cewek yg
tadi udah kebelet tpi di tahan iyel langsung nyerbu masuk.
"Kaya nggak ada toilet yg lain aja..." batin iyel wktu liat yg mau masuk banyak.
"Aduuuh.... Jangan dorong-dorong gue..." teriak seorang cewek yg di dorong keluar dari toilet.
"Udah sana keluar... Cwok loe berisik tau!! Temuin dulu sana...betah bnget
ngadem di toilet.." kata salah seorang cewek yg dorong-dorong via.
"BRUK" via numbruk iyel.
"Eh vi, akhirnya keluar juga.." kata iyel.
"Mau ngapain loe??" tanya via ketus. Iyel narik via menjauh, dan berenti di
sebuah kursi di taman sekolah. Lalu mereka berdua duduk.
"Vi, maafin gue ya... Gue paling nggak tahan klo marahan sama loe..." kata iyel.
"Alah gaya loe yel.... Loe mau minta maaf sama gue pake kata-kata rio yg loe ciplak itu??" tanya via.
"Gue serius vi. Siapa juga yg nyipla dari rio. Emang rio doang yg boleh pake katkata itu??" jawab iyel.
"Vi, plis maafin gue yah..." kata iyel lagi.
"Tapi loe harus janji satu hal.." kata via.
"Loe nggak boleh ngacangin gue lagi. Pokoknya ko loe ulangin lagi loe nggak akan gue maafin lagi." lanjut via.
"Emang kapan loe gue kacangin??" tanya iyel polos.
DOENG...." via langsung lemes.
"Iyel.....loe tu emang ngeselin ya jadi orang...." kata via gemes. Lalu dia pukul-pukul pundak iyel.
"Eh, vi... Gue salah apa lagi sih???" tanya iyel heran lagi. Via stop mukulin iyel.
"Pertama, loe udah ngacangin gue dan cakka. Kedua, loe itu bloon banget sampe loe
nggak nyadar udah ngacangin gue. Ketiga, kita liat dulu apa ulah loe
setelah ini." jawab via.
"Baru dua kan vi kesalahan gue?? Tapi kenapa loe semarah ini??" tanya iyel nggak kalah polosnya dari yg tadi.
"Eeeergh.... Ya jelas gue marah lah yel... Loe pake acara ngobrol-ngobrol bareng agni segala, nah gue loe kacangin." jawab via.
"Oooo.....karna itu toh.... Hehehe kayaknya via cemburu tuh.. Berrti dia suka dong sama gue?? Hehehey...." batin iyel girang.
"Loe cemburu ya vi, gue akrab sama agni?? Kita kan sepupuan, jelas aja akrab.." tanya iyel yg sukses bikin muka via merah semua.
"Siapa yg cemburu?? Gue kesal aja kok loe kacangin..." elak via.
"Kesal sama cemburu nggak jauh beda lo vi...." goda iyel.
"Aa...ah...... Loe apaan sih yel...." elak via, trus kabur ke kantin. Iyel senyam-senyum kegirangan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kayanya part 12 ini masih mngecewakan deh....
Tpi thanks buat yg baca...

by: alya

Pembantu Baruku ~ part 11

"Ify ayo cepetan...." teriak rio dari arah teras.
"Iya bentar...." jawab ify dri dalam rumah.
"Kak ify gue bisa telat nih...." ozy ikut-ikutan.
"Bentar.... Gue make sepatu dulu nih.." kata ify smbil kluar nenteng sepatunya.
"Fy, dimana-mana tu ya... Sopir yang nungguin majikannya, nah elo?? Masak
gue yang majikan harus nungguin loe sih" kata rio smbil geleng-geleng.
"Loe pecat aja gue kalo gitu..." kata ify santai smbil trus make sepatunya. Rio menggeleng.
"Nggak!!" katanya tegas. Ify melengos.
"Masih imposibble bagi gue supaya bisa bebas dari rio kayanya" batin ify.
"Beres nih. Yuk brangkat skarang kan??" kata ify setelah selesai make sepatunya.
"Nggak, nunggu besok pagi aja..Ya iyalah skarang!!" kata ozy kesel. Ify cuma
jawab pake nyengir trus masuk ke mobilnya, di ikuti riOzy.

****

Sebelum markirin mobilnya, ify stop dulu di depan gerbang smp nusantara utk nurunin ozy.
"Kakak-kakak, gue duluan yah..." pamit ozy sbelum turun dari mobil. RiFy mengangguk.
"Iya..belajar yg bener zy..." jawab rio. Lalu ozy keluar dari mobil. Tiba-tiba aja
ify juga ikutan keluar, pake ngebanting pintu mobil segala lagi. Trus
dia lari ke arah gerbang smp.
"Kak, kak ify knapa tuh?? Kangen masa smp ya dia??" tanya ozy ke rio heran. Dia aja blom sempet nutup pntu
mobil karna ify ngagetin duluan.
"Kaga tau tuh gue. Mungkin aja." jawab rio. Trus dia juga ikutan keluar dari mobil lalu berdiri
merhatiin ify yg kayanya lagi ambil ancang-ancang buat ngagetin seorang
anak smp di sana, sambil sanderan di mobil ify, sementara ozy lanjut
jalan menuju gerbang.
Ify terlihat ngagetin anak cewek itu. Karna kaget cewek itu reflek ngadep ke belakang utk liat siapa yg ngagetin dia.
Saat cewek itu brbalik, kaya yg ada di iklan-iklan gitu, pesonanya langsung
nebar kemana-mana dan langsung nancep di hati ozy. ozy melongo menatap
kagum cewek yg sekarang lagi tersenyum senang ke if itu.
"Manisnya....." pikir ozy.
Cewek manis itu langsung meluk ify. Mereka pelukan sambil muter-muter ala
teletubis itu. Dari arah belakang mobil ify eorang cowok yaitu gabriel
ikutan lari ke arah mereka berdua (ify n si cwek manis). Dan langsung
meluk keduanya.
Mereka bertiga saling pelukan trus muter-muter lagi ala teletubis. Acara peluk-pelukan itu sukses bikin ozy, rio,
sivia panas. Tau knapa kan?? Yap, karna calon pacar *mreka ber3 udah PD
bklan dapetin gebetan masing-masing, makanya calon*. Rio sampe pingin
mukulin iyel skarang juga karna emosi, tpi karna sayang sama si tangan
kiri yg malang, nggak jadi deh. Sivia, matanya udah panas saking
cemburunya.
Ada satu lagi tuh yang larilari ke arah merea bertiga. Cwek. Tapi karna siviyo nggak kenal sama tu cwek, mereka masa bodo aja.
Kali aja tu cwek bakalan misahin mereka bertiga yg masih asik pelukan
itu. Tapi mereka salah, yg ada tu cwek juga ikutan pelukan. Lalu ada
lagi cwok yg ikutan lari, tp nggak ke arah 4 manusia yg lagi pelukan
itu, tapi ke araj siviyo.
"Cakka??" tanya sivia. Tadinya dia pikir dia juga bkalan di peluk sama tu cwok.
"Vi, yo.. Knapa cwek gue juga ikuan sama cwek cwok kalian sih??" tanya cakka dngan wajah super sebel.
"Jadi yg itu cwek loe cak??" tanya rio smbil nunjuk ke arah si cwek yg terakhir lari.
"Baru calon yo... Tpi bkalan gue dapetin deh tu cwek" jawab cakka.
"Kok gue blom pernah liat ya??" tanya sivia.
"Anak baru dia... Gue baru knalan kmaren kok vi.. Agni namanya" jawab cakka.
"Gila!! Si iyel ngapain tuh??" kata rio histeris sambil nunjuk iyel yg lagi di
di peluk sekaligus sama si cwek manis yg smp itu sampe-sampe pipi
iyel-ify udah mau nempel.*kaya mamanya lintar meluk rio n dea pas GF.
Tau kan??*
"Kyaaa....iyel gue!!" via ikutan histeris wktu cwek yg katanya agni itu ngelus kepala iyel n ify.
"Harus di beri pelajaran nih si iyel!!" kata cakka lalu jalan mnuju si 4 manusia tadi. Siviyo ngekor di belakang.
"Zy, ikut nggak." ajak rio ke ozy yg masih bngong liatin si cwek manis. Dia cuma ngangguk dan ikutin kakaknya itu.
Sampai di sana.....
"STOOOOP!!!" koor rio, cakka, sivia, n ozy. Seketika si 4 manusia langsung kaku dlam posisi terakhirnya.
"Udah di teriakin masih aja nempel-nempel.." batin ozy. Lalu ozy ambil inisiatif misahin si 4 manusia yg skarang
mndadak beku itu.
"Hai, kenalin gue ozy. Loe??" kata ozy ke si cwek manis smbil ngulurin
tangannya. Si cwek nggak bereaksi. Ozy guncang-guncang si cwek dikit
trus nanyain hal yg sama smbil ngulurin tangannya. Si cwek terkesiap
sadar.
"Loe siapa??" tanya tu cwek reflek liat ozy yg tepat berada di hadapannya.
"Kenapa kak ify bisa brubah jadi cwok kaya elo??" tanyanya lagi. Ozy tertawa
kecil. Jaim dikit, jngan smpe kesan pertama si cwek adalah ozy si
tukang ngakak.
"Kenalin, gue ozy. O.Z.Y" kata ozy memperknalkan dan mengeja namanya.
"Oh... Gue acha, raissa arif. Gue anak baru di sini." jawab acha smbil mnyambut uluran tngan ozy.
"Fy, loe ngapain pelukan sama iyel tadi??" tanya rio sewot ke ify.
"Cemburu ya??" goda ify.
"Ogah deh gue" jawab rio sekenanya pdahal hatinya menjawab iya sekenceng-kencengnya.
"Iyel loe gmana sih??" tanya via ke iyel.
"Emang gue ngapain vi??" tanya iyel polos.
"Ah.....tanya aja sama diri loe sndiri.." kata via jutek trus pergi. Tpi tangannya keburu di tarik iyel.
"Vi, loe knapa marah-marah gini sih??" tanya iyel smbil nahan tangan via.
"Kok pada marahan smua sih???" tnya agni.
"O iya.. Cak jadi loe juga sohiban sama sepupu gue ya??" tambah agni.
"Sepupu??" tanya cakka heran. Sementara siviyo menghentika acara jutek-jutekan sama calon pasangan mereka masing-masing.
"Iya sepupu gue. Nih kenalin, acha adek gue, dan ify n iyel sepupu gue."
kata agni. Cakka, rio, sivia, seketika langsung beku *ozy g' masuk*.
"Loh, kok loe smua bngong gitu sih?? Cak knalin teme loe juga dong" tanya dan suruh agni.
"Eh iya...ini gue cakka, ini rio kakakx ozy yg barusan knalan sama adek
loe, trus ini sivia, yg lainnya ntar deh ya..." kata cakka.
"Salam kenal ya.... Gue agni, anak baru yg bkalan masuk ke kelas XII IPA 3.
Sama kaya sepupu gue tercinta ini." kata agni sambil ngerangkul ify.
"Gue nggak nih ag??" goda iyel.
"Loe juga sepupu gue tercinta kok yel.. Tersayang malah..." jawab agni sambil ngerangkul iyel. Cakka n sivia panas.
"Gue balik, ada yg mau bareng nggak??" kata cakka kesel liatin agni sama iyel dri tadi.
"Gue..." jawab via.
"Gue juga, nggak enak d sini lama-lama. Ap kata orang klo ketos telat." kata rio.
"Gue juga deh, masa sekretaris telat." kata ify.
"Kita juga yuk ag.." ajak iyel.
"Oukeh..." jawab agni, lalu mreka cabut dngan langkah sebal dari cakka n sivia.
"Prasaan kok kita di kacangin dari tadi ya zy??" tanya acha heran.
"Gue sih udah biasa cha. Tadi pagi juga gue udah dikacangi duluan sama pasangan rify yg aneh itu.." jawab ozy.
"Maksud loe??" tanya acha heran.
Jadilah selama perjalanan ke kelas ozy jelasin ke acha tentang dia yg di kacangin tdi pagi, sekaligus ify yg jadi
pembantunya dia skarang.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aduuuhh..........part yg satu ini kayax nggak bnget deh.....................
Aneh bnget......nggak ada seru-serunya............
Otak gue buntu bnget nih, kayax gue mulai nyerah deh sama nasib ni crita....:(((

by: alya

Pembantu Baruku ~ part 10

"Rio, loe nggak papa kan?? Tangan loe masih sakit??" tanya ify stelah sadar dari lamunannya.
"Eh, nggak papa kok fy. Gue tadi cuma kaget" kata rio. "Sesakit apa pun
nggak papa fy, gue rela. Klo akhirnya jadi kayak tadi" pikir rio.
"Sorry ya yo.. Gue nggak sengaja." kata ify lagi.
"Hahaha....nggak usah segitunya lagi fy. Gue nggak papa kok." jawab rio.
"Heh loe berdua!! Enak ya ngacangin gue??" kata ozy sewot.
"Eh, adek gue ada di sini juga toh... Sejak kapan loe berdiri di sini zy??" tanya rio pura-pura nggak tau.
"Dari tadi juga gue udah di sini. Tega loe kak." jawab ozy sewot.
"Hehehe... Maap deh klo gitu..." kata rio pake nyengir. Lalu mndekatkan bibirnya ke ozy dan berbisik.
"Ganggu aja loe zy. Lagi asik juga.." bisik rio.
"asik di elo, nggak asik di gue kak. Gerah gue liatinnya dari atas sana"
jawab ozy juga bisik-bisik ke rio smbil nunjuk lantai atas.
"Lain kali awas loe klo ganggu gue lagi.." bisik rio lagi. Ozy hanya menjawab
dngan menunjukkan jari telunjuk dan engahnya ke rio. Sementara ify
menatap mereka berdua penuh tanya. Lagi ngomongin apa ya
mereka?..pikirnya.
"Rio..." panggil ify.
"Apa??" tanya rio smbil oleh ke ify. Lalu ify nunjuk kompor,
"Udah boleh di matiin nggak??" tanyanya.
"Astaga!! Gue lupa!!" kata rio, dan berlari ke arah kompor dan matiin apinya.
"Parah loe kak, knapa sampai lupa sih. Gue ogah ya makan racun lagi.." kata ozy.
"Alah...banyak bacot loe! Bantu gue nih nata meja" suruh rio lalu mereka siapin mkan malam lagi.
****

"Zy, ayo makan. Jangan di liatin doang." suruh ify.
"Mmm....bntuk,oke.. Bau,enak.. Warna,normal kok... Tapi kak, gue ragu sama rasanya." kata ozy.
"Tnang aja zy... Kakak loe yg super ganteng, kren, baik, dermawan, dan tdak
pernah sombong ini juga ikut bantuin masak kok" kata rio yg lagi nunggu
ify masukin nasi ke piringnya.*byangin deh, rio jadi bapaknya, ify jdi
ibunya, trus anaknya ozy. Cocok deh.. :) Kaya keluarga bahagia gitu*
"Narsis akut loe makin parah kak." komenar ozy, rio cengengesan.
"Nih yo, nasinya. Cukup kan??" kata ify.
"Cukup, thanks fy.." jawab rio smbil tersnyum manis. Ify juga ikutan snyum.
"Aduduh fy...snyum loe bisa bkin gue jantungan nih kayaknya..." batin rio.
"Rio...jngan snyum lama-lama dong.. Tngan gue udah gemeteran nih..." batin ify.
"Harus di pisahin juga nih kayanya...." kata ozy.
"Nggak perlu kok zy, udahan kok nih.." kata rio sambil senyum dan mengalihkan pandangannya ke ozy.
"Kak ify, kok loe bisa akur sama kak rio sih?? Nggak baek utk keselamatan gue nih..." rengek ozy ke ify.
"Mksud loe?? kakak nggak ngerti" tanya ify.
"Gue di kacangin mulu. Loe slalu jadiin ni dunia milik loe berdua... Gue loe
telantarin, nyesel gue nyuci otak kak rio tadi.." jelas ozy smbil
manyun. Ify bingung.
"Nyuci otak??" tanyanya.
"Udah... makan dulu, ngobrolnya ntar..." kata rio mengalihkan pembicaraan dari masalah cuci otak itu.
"Nih zy, liat gue makan duluan..." kata rio. Lalu rio memakan makanannya.
Setelah sukses menelan satu sendok makanannya, rio geleng-geleng, FyZy bingung smbil natap penuh tanya.
"Ify....tawar bnget.... Loe jadi kasih garam nggak sih tadi???" sorak rio. Seketika
ify lngsung nyatuin kedua telapak tangannya, lalu bungkuk-bungkuk_in
badannya mulai mohon-mohon maaf sama rio. Rio geleng-geleng lagi, nggak
ngerti sama cwek yg duduk di smpingnya ini. Sementara ozy ngakak.
"Fy, ambil garamnya sono!!" suruh rio. Ify langsung bergegas ke dapur dan
kmbali dngan garam di tangn kanannya dan tangan kiri bawa sendok. Rio
ambil kedua barang di tangan ify itu lalu nambahin garam ke makanan
tadi. Lalu nyicipin dikit dan seulas senyuman manis mengembang di
wajahnya.
"Ini baru pas...." kata rio. FyZy cuma menanggapi dngan ikutan senyum.
"Yakin kak, nggak ancur??" tanya ozy ragu.
"Yakin deh..." jawab rio seadanya. Dengan masih agak ragu, ozy mulai makan makanannya lalu mengacungkan
jempolnya ke arah ify.
"Enak kak... Lain kali buat lebih enak lagi ya.." komentar ozy. Ify nyengir kuda, bangga dikit gitu loh.
"Tanpa gue tapi fy.." tambah rio, sktika senyum ify lenyap.
"Iya...iya... Lanjut aja makannya, yuk...mari..." kata ify. Akhirnya mreka makan malam dngan tenang.

****

Selesai makan dan beres-beres ify pulang sperti janjinya rio, ify plang nggak sampe jam 9.
"Yo, zy, smua udah bereskan?? Gue udah boleh puangkan??" tanya ify.
"Iya boleh, gue anter yuk fy.." jawab rio. Ify bingung.
"Loe mau anter gue pake apa yo?? Mobil gue?? Trus loe baliknya gimana??" tanya ify heran.
"Lupa!! Mana bisa ya gue bawa mobil skarang.. Bego bnget sih gue! Bukannya cari
perhatian malah yg ada gue makin bego di mata ify.." batin rio. Lalu
rio cengengesan liatin ify.
"Hhehe.... Gue kan udah terbiasa jadi cwo gentle yg nggak bisa biarin cwek pulang sendirian fy.. Klo loe mau,
anter gue balik dong, klo nggak biar ozy yg jemput gue.." jawab rio
ngasal abis. Ify langsung nganga, ozy nepuk jidatnya sendiri.
"Kak rio sarap!! Aneh-aneh aja loe... Pake bawa-bawa gue lagi..." kata ozy. Ify geleng-geleng.
"Knapa gue bisa suka cwok model beginian yah??" batin ify bingung.
"Hehehe...." rio nyengir sambil garuk-garuk kepalanya.
"Emang aneh loe yo! Udah ah, gue pulang..." pamit ify dan pergi.
"Zy, dia bilang gue aneh..." kata rio dengan nada lirih ke ozy yg di sebelahnya.
"Emang kali kak, baru nyadar loe??!" jawab ozy.
"Hiks...gue lagi syok loe tenangin dikit napa??" kata rio.
"Diem loe ah.. Mending loe ajarin nih gue" kata ozy smbil nunjuk buku yg di depannya.
"Apaan tuh??" tanya rio.
"Pr gue lah dodol!!" jawab ozy yg mulai keki sama kakaknya ini.
"Yee....ngatain gue loe!! Mau di ajarin nggak nih??" kata rio ikutan sewot.
"Iya dong, kakak ku sayang.. Fisika nih...nggak ngerti sama sekali gue.. Bantuin yah..." rayu ozy.
"Gitu dong... Mana-mana pr loe??" tanya rio dengan senyum manisnya.
*Klo adegan bikin prnya ozy nggak usah.. Soalnya penulis bakalan bingung
setengah mati jabarinnya.. Coz penulis juga bolot di fisika kayak
ozy..xD*

****

Pagi hari di rumah rio....
Ify udah samp di rumah rio, sperti biasa rumah itu masih sepi. Ify naik ke
lantai atas dulu buat bangunin ozy, karna dia pikir rio pasti udah
bangun. Tanpa basa-basi ify langsung buka pintu kamar ozy, dan sperti
biasa si ozynya masih molor.
"Ozy.....!!! Bangun....!!" sorak ify. Dan seperti biasa reaksi awal ozy hanyalah mengeliat kecil. Ify ambil inisiatif buat

nyibak selimutnya ozy. Ozy narik selimutnya lagi.
"Ozy bangun!!!!!!!" teriak ify tepat di telinga ozy. Seketika ozy langsung
mangun dan menegakkan tubuhnya sambil berkata,"Siaaaaap!!!!! Gue udah
bangun nih..."
Ify tersenyum penuh kemenangan,"mandi gih!" suruh ify lalu keluar dari kamar ozy.
"Gila!! Knapa kakak gue suka cwek kaya gitu ya?? Ya ampun suaranya...emak gue aja kalah telak.." batin ozy.
"Calon cwek gue tuh..." batin rio bangga di kamarnya.

Ify lagi siapin sarapan kali ini nasi goreng aja deh ya...
"Fy, masak sendiri nih..yakin??" tanya rio yg udah turun ke bawah.
"Yakin, sampai di rumah kmaren gue minta ajarin masak sama mama..." jawab ify.
"Malam-malam gitu??" tanya rio heran.
"Iya.. Gue sama mama kadang-kadang suka makan lagi klo malam.." jawab ify.*aneh...*
"Kebiasaan unik..." komentar rio.
"Tapi klo loe udah makan smpe 4 kali sehari gitu kenapa masih tetep kurus aja tu badan??" tambah rio.
"Rese loe yo!! Bawaan gue dari orok nih... Nggak bisa di ganggu gugat. Loe sendiri, kerempeng juga kan." kata ify.
"Iya deh ngalah.. Fy, mau bantuin gue nggak??" tanya rio.
"Tumben loe minta izin segala?? Biasanya juga langsung maksa. Bantuan apa??" tanya ify balik.
"Hhehe.... Nih fy, dasi gue kusut, tiba-tiba aja udah kaya simpul pramuka gini,
rapiin dong.." kata rio sambil nyerahin dasinya. Ify nyuci tangan dulu,
lalu ambil dasi rio, trus dia rapiin.
"Nih yo..." katanya sambil ngasih dasi rio yg udah rapi. Rio ambil dasinya sambil senyum
seolah-olah bilang makasih, trus dia lingkarin ke kerah kemeja osisnya.

"Yo, mang loe bisa make sendiri??" tanya ify yg udah heran liatin rio gulung-gulung dasinya, malah jadi simpul pramuka lagi tu dasi. Rio
nggak jawab tetep fokus sama dasinya.
"Udah sini gue bantu, gue yg liat loe make dasi sendiri aja jadi ikutan capek." kata ify sambil
nyambar dasinya rio. Yg punya dasi pasrah-pasrah aja, emang dia
kerepotan make sendiri.
Lalu ify mulai lingkari dasinya di kerah kemeja rio, trus di lipat sana lipat sini sehingga kepasang juga tu dasi.
"Aduh......jantung gue...." teriak rio dalam hati karna jarak mereka emang lagi deket gitu loh.
"Tangan gue!! Berenti buat gemeteran.." ify juga ikutan teriak dalam hati.
"Ify, loe cantik bener sih... Aduh.... gue miki apa sih.... Tpi emang bener
loe cantik fy. Klo kaya gini trus gue udah berasa kaya suami loe tau
nggak?? Ahay....otak gue mulai nggak beres nih kayanya." teriak rio
gaje dalam hati.
"Rio.....gue udah nggak kuat lagi nih kalo gini trus. Kaki gue udah lemes tuh..berenti dong liatin gue...
Aduh....mesranya kita yo....gue kaya seorang ibu rumah tangga yg lagi
makein dasi suaminya yg mau kerja tau nggak??" ify ikutan teriak gaje
dalam hatinya.
"Ehem....Ehem.... Ubi bakar.... Ubi bakar.... Aaaw....panasnya...." si setan kesil seperti biasa nongol.
"Ehem....Ehem.... Ubi bakar.... Ubi bakar.... Aaaw....panasnya...." si setan kecil mulai lagi.
"EHEM....EHEM.... UBI BAKAR.... UBI BAKAR.... AAAAAAAAAAAAAAAAWWW....!! PANAAASNYAAA!!" teriak ozy kesel di kacangin.
"OZY.......!!! BERISIK!! GUE NGGAK SUKA UBI!!!!" teriak RiFy barengan. Ozy langsung diam.
"Gila!! Klo sampe kak rio sama kak ify jadian bakalan kacau nih hidup gue." batin ozy.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Thanks udah baca...
Mohon kritik dan sarannya terus, klo ada yg mau nambahin ide juga nggak papa.
Lagi buntu ni otak, makanya jadi aneh gini cerbungnya...

by :alya

Pembantu Baruku ~ part 9

Stelah slesai beresin lantai atas, ify turun ke bawah. Sampe bawah ify lngsung duduk di sofa ruang keluarga, capek.

Smentara riOzy asik ngobrol dari tadi nggak meduliin ify yg kecapean stengah mati. Secara lantai 2 rumah rio luas gitu

loh. Ify aja beresinnya smpe ngbisin wktu satu stengah jam.*lama bner fy??seluas apa sih sbenernya??*.
"Zy pijitin gue dong..." kata ify melas. Ozy yg asik ngobrol noleh ke ify.
"Nggk, capek, minta sama kak rio aja kak.." tolak ozy.
"Rio....pijitin gue dong..." pinta ify slembut mgkin.
"Nggak, capek! Siapa elo??" jawab rio acuh tnpa noleh ke ify.
"Yo, pliss.... Pegel bnget nih... Loe ngasih gue tugas nggak kira-kira sih..." rengek ify lagi.
 "Ogah!! Mnding loe masak buat mkan mlam sono!" tolak dan suruh rio. Ify diem, nggak nyaut pake rengekan kaya

biasanya.
"Fy, cepetan masak!" suruh rio lgi, kli ini baru dia noleh. Trnyata ify ketiduran di sofa dngan wajah letih.
"Kasian... Tpi ify manis juga klo lagi tidur, wlau pun kucel gitu tmpangnya.." batin rio smbil liatin ify yg ketiduran itu.
"Zy, loe pjitin ify noh.. Kasian gue liatinnya." suruh rio ke ozy.
"Heu... Males kak, loe aja." jawab ozy.
"Klo gue yg pijitin ribet urusannya zy.. Gmana klo ify nyenggol tangan gue ntar." elak rio.
"Imbalan gue ap??" tanya ozy. Rio mikir sjenak.
"Chitato gue yg loe incer itu buat loe deh..." kata rio akhirnya.
"Oke, deal." stuju ozy, lalu beranjak ke sebelah sofa tmpat ify tidur, dan mulai mjitin dia.
"Kak, loe kok baek bnget sih sma kak ify??" tanya ozy smbil trus mijitin ify.
"Mksud loe??" tanya rio heran.
"Ya....nggak ngerti juga sih gue. Tpi gue ngarasanya gitu aja. Trus loe juga sring godain dia dngan nyuruh

macem-macem kan??"jawab ozy.
"Nggak tau juga gue zy. Gue suka aja gitu liat wajah ngmbeknya ify. Trus lucu aja liatin dia kerja smbil ngomel-ngomel

nggak jelas gitu." kata rio yg juga ngerasa aneh saat ozy tanya kaya gitu.
"Ooo.... Mnurut loe kak ify cantik nggak??" tanya ozy lagi. Rio terlihat mengangguk.
"Dia mnarik nggak di mata loe??" tanya ozy lagi. Rio ngangguk lagi, nurut aja sama ozy.
"Loe prnah risih nggak sih klo lagi deket-deket kak ify?" tanya ozy lagi.
"Nggak prnah tuh. Mlahan gue suka. Karna gue udah biasa ngobrol-ngobrol sama dia kli ya, jdi klo nggak ketemu shari

jdi pingin ktemu gitu." jawab rio sejujur-jujurnya. Ozy mulai nyengir pnuh arti.
"Sejak kapan loe mrasa kaya gitu??" tanya ozy lagi.
"Sejak kapan ya?? Sjak gue sama ify kenal kali ya?? Tpi nggak deh kayanya wktu itu kan kami blom akrab sama skali."

kata rio mlah bingung sndiri smbil garuk-garuk kpala dan mnatap langit-langit rumahnya dngan tatapan menerawang.
"Yaudah, yg psti wktu loe mulai akrab sama dia kan.." kata ozy yg capek liat kakaknya bingung sndiri.
"Trus apa yg loe suka dari kak ify??" tanya ozy lagi.
"Apa ya?? Snyumnya manis, gue suka. Trus mata beningnya itu lo. Trus dia yg slalu bisa gue andelin, dlam osis

mksdnya. Apa lagi ya?? O,iya, sifatnya yg mnurut gue cukup unik dan mnarik itu gue suka. Dia yg kadang bisa lmbut

bnget, nyolot bnget, bisa wibawa juga sbgai cwek, dia yg kdang jadi manja kaya tadi, bisa krja keras, bnyak deh yg lain.

Yah...gue suka pribadinya ify. Pribadinya itu bisa bkin gue pingin tau lebih bnyak aja tntang dia." jawab rio pnjang lebar.

Slama rio ngomong ozy trus senyam-snyum nggak jelas.
"Jadi apa mksud loe nanyain gue kaya gitu??" tanya rio yg baru sadar klo dari tadi ozy tu kayak lgi ngintrogasi dia gitu.
"Gue cuma mastiin gimana prasaan loe ke dia.." jawab ozy santai.
"Jadi??" tnya rio.
"Jadi gue simpulin klo kakak gue satu-satunya ini lagi jatuh cinta ternyata....." jawab ozy dngan suara yg ukup keras.

Untung ify nggak kebangun gara-gara sorakan ozy, cuma mengeliat kecil aja.
"Masa sih??" tanya rio dngan muka lemot. Bingung sama simpulan ozy brusan.
"Apa lagi namanya kak prasaan loe brusan klo bukan cinta?? Lagian klo gue salah, seenggaknya yg pasti loe udah

tertarik sama kak ify." jawab ozy.
"Apa iya gue naksir ify??" tanya rio bingung pada dirinya sndiri. Ozy yg dnger gumaman rio barusan cengar-cengir

doang.
"Mana gue tau." jawab ozy singkat.

                                                                                              *****

Setelah tidur kurang lebih satu jam lamanya, ify terbangun. Ify ngucek-ngucek matanya trus duduk brusaha ngumpulin

nyawanya yg terbang ke alam mimpi tadi.
Setelah mulai bisa mlihat jelas, ify kaget nemuin rio yang duduk bersila di hadapannya dngan mata melotot dan alis yg

mulai nyatu.
"Hai fy.." sapa rio sambil memperlihatkan snyum manisnya.
"Eh...ha..hai yo.." jawab ify gagap, msih bngung sama tampang konyol rio. Rio trus liatin ify, ify jadi risih sndiri jadinya.
"Rio knapa ya?? Kok liatin gue mulu. Ada yg aneh ya sama pnampilan gue??" batin ify heran.
"Hai fy.." sapa rio lagi dngan tampang bego. Ify diam, nggak jawab sapaan rio. Lalu memiringkan kpalanya.
"Yo, loe baik-baik aja kan?? Nggak sakit ato apa gitu??" tanya ify heran.
"Gue baik-baik aja kok fy. Baik bnget malah, cuma agak aneh di bgian otak sama hati gue doang. Loe gmana fy??

Sehat??" jawab rio ngasal dan nglantur kmana-mana di tmbah prtanyaan bodohnya itu.
"Lah!! Loe bisa liat sndirikan gue sehat segar bugar abis bngun tidur gini. Loe knapa mendadak aneh gitu sih yo??"

jawab dan tanya ify yg masih bingung stengah mati. Rio cuma ngangkat bahu dan alisnya smbil tersenyum yg mnurut ify

aneh.
"Zy, kakak loe knapa??" tanya ify ke ozy yg kbetulan lewat. Ozy mngalihkan pandangannya k rio. Dilihatnya rio yg masih

dalam posisi yg sama saat dia ninggalin rio tadi. Masih tetap mandangin ify. Lalu ozy kmbali melihat ke arah ify yg

kebingungan itu dan tertawa kecil.
"Biarin aja kak. Tadi gue sama kak rio abis cuci otak makanya jadi kaya gitu." jawab ozy lalu mlanjutkan langkahnya

mnuju kamar.
"Ah... Kagak ngarti gue. Bodo ah!!" kata ify pusing.
"Yo, skarang gue musti ngapain nih.?? Klo nggak ada kerjaan lagi gue pulang." tanya ify.
"Masak" jawab rio skenanya.
"Gue kan nggak bisa masak rio.... Klo rasanya aneh lagi gmana??" protes ify.
"Usahain spaya bisa enak dong fy." jawab rio. Ify mendecak, lalu beranjak ke dapur.
Sepeninggal ify, rio ngacak-ngacak rambutnya sndiri. Dari tadi dia mandangin ify trus utk mastiin prasaannya, tapi tetap

aja rio nggak nemu kepastian dari rasanya ke ify itu. Suka ato kagum ato apa gitu prasaannya ke ify.
Akhirnya rio mutusin nyusul ify ke dapur. Skalian ngawasin ato ngajarin ify masak, biar nggak ancur lagi hasilnya.

Di dapur...
"Fy, gue bantuin loe masak deh.." kata rio bgitu masuk dapur ke ify yang lagi masukin beras ke rice cooker.
"Loe srius bantuin gue masak?? Pake satu tangan gitu??" tanya ify nggak yakin.
"Iya.. Dikit-dikit gue bisa kok. Jadi mau masak apa fy??" jawab dan tanya rio.
"Masak......*sensor*" jawab ify. *masakannya apa nggak usah di kasih tau, karna penulis bingung juga rify mau masak

apa. Jdi ntar adegan masaknya yang umum-umum aja.xD*
Lalu mreka berdua mulai masak, ify skarang lagi ngupas bawang, smentara rio berdiri aja di smping ify.
"Aduduh.... baru ngupas dua biji aja mata gue udah perih gini...." kata ify dengan mata yg udah berkaca-kaca.
"Hahaha....baru sgitu doang fy.. Sini! Biar gue yg cuci bawangnya." kata rio. Lalu ify nyerahin bwang itu ke rio.
"Nih, loe iris tipis-tipis." suruh rio stelah slesai nyuci bwangnya.
Hasil irisan pertama ify, tetep aja tebal bnget. Lalu rio jelasin caranya ke ify supaya bisa tipis irisan bawangnya yg

nggak perlu dijabarin penulis karna susah juga jabarinnya xD. Hasilnya irisan ify lumayan lah. Udah mulai tipis wlau pun

masih rada tebal juga.

"Aduduh fy... Apinya jngan segede itu dong. Bisa gosong langsung nih..." kata rio wktu ify idupin kompor.
"Hhehe... Maklum yo... Sgini cukup.?"
"Ya..sgitu aja gedenya" jawab rio.

"Ify, stop!!" sorak rio yg sukses bikin ify kaget.
"Apaan lagi sih yo??" tanya ify heran.
"Ify... Klo mau gasih garam tu di kira-kira dulu takarannya... Jngan langsung sebanyak itu. Pantesan telor loe tadi asin

bnget. Ntar klo udah mateng loe cicipin dikit, klo garamnya kurang baru loe tambahin." nasehat rio. Ify hanya bisa

manggut-manggut dan ikutin nasehat rio.

"Ify........." sorak rio lagi.
"Apa??" tanya ify mulai jengkel.
"Penyedapnya jngan kebanyakan..!!" jawab rio. Ify kmbali nurutin nasehat rio, wlau pun agak jangkel juga dia sama

rionya.

"Ify..........." sorak rio lagi.
"Apaa.....???" tanya ify kesel smbil berkacak pinggang nunggu rio ngoceh apa lagi.
"Nggak, nyapa doang." jawab rio iseng. Ify berdecak kesal.
"Hhehe jangan marah dong fy..." kata rio smbil deketin ify. Ify membuang mukanya.
"Klo marah ntar cantiknya ilang lo.." goda rio. Ify tetep buang muka.
"Ify...gitu aja kok pake ngambek sgala sih.." kata rio smbil mengayunkan tangan kanannya ke dagu ify, dan

mengarahkan wajah ify ke arahnya. Tpi ify malah nepis tangan rio, tpi yang ada malah tangan kiri rio yg ketepis.
"Aaaaargh...." erang rio kesakitan.
"Rio sorry.... Gue nggak sengaja... Loe juga sih yg mulai duluan... Mana sini tangan loe gue liat dulu." kata ify smbil

megang tangan kiri rio yg sakit itu.
"Aargh....fy.... jangan kekencengan megangnya..." rintih rio smbil mendongakkan kepalanya. Rio baru sadar klo

wajahnya dngan ify sedekat ini. Seketika jantung rio langsung nggak beres. *Aduh...udah kaya sinetron aja critanya.

Basi banget.*
Ify yang nggak dengar erangan rio lagi juga mengangkat wajahnya. Ify pun menyadari hal yang sama dan jantungnya

mulai bekerja cepat. Mereka brdua terus dalam posisi yg nggak baik untuk jantung mereka itu smpai akhirnya si setan

kecil nongol.
"Waduh.... Bahaya nih klo nggak di pisah... Ayo...ayo...bubar..." kata ozy sambil dorong-dorong tubuh rio supaya

menjauh.
"Si ozy ganggu aja ni ah... Kpan lagi coba gue bisa liat mata indah ify sdekat itu. Cantik bener..." batin rio.
"Aduh....knapa gue jadi mikir klo rio tadi cakep bner ya..?? Aduh....jantung gue...bertahanlah.... Otak gue.....jangan mikir

yg nggak-nggak... Hati gue....yg kuat dong..baru sgitu doang...jngan aneh-aneh dulu...." batin ify menguatkan dirinya

sndiri.
"Heh loe berdua...! Kakak dan calon kakak sekaligus pembantu gue tercinta, knapa diem aja??" kata ozy.
"Maap-maap gue misahin kalian, tpi bahaya klo nggak di pisahin.." lanjut ozy. RiFy tetep diam, sibuk sama pikiran

masing-masing. Dengan jantung yg masih dag dig dug duaarr...dari tadi. Dan dngan muka yg merona pastinya.
"Oii kak..." panggil ozy smbil dadah-dadah di depan muka rio. Rio sadar.
"Eh, fy" gumam rio.
"Ify...ify... Ini gue kak...OZY..." kata ozy dngan pnekanan di bgian yg di caps lock.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mkin aneh aja ni crita....
Tpi thanks berat buat yg udah mau baca.... Mohon komennya trus biar mkin smangat bikinnya....^^

by: alya